PALU – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara nasional menebar 1,5 juta paket kurban pada Hari Raya Idul Adha 1443 H/2022. Khusus dari Sulawesi Tengah, jumlah hewan tercatat sebanyak 124 ekor, masing-masing 100 ekor sapi dan 24 ekor kambing.
“Hewan kurban, baik dilakukan oleh struktur, anggota legislatif atau inisiatif individu kader PKS,” sebut Ketua DPW PKS Sulawesi Tengah, Muhammad Wahyuddin, Selasa (12/07).
Kata dia, program Tebar 1,5 Juta Paket kurban, merupakan upaya PKS untuk membantu masyarakat Indonesia khususnya yang ada di Sulawesi Tengah.
Menurut Ustadz Wahyu, sapaan akrabnya, kegiatan kurban juga dilaksanakan atas inisiatif kader melalui Unit Pembinaan Anggota (UPA) yang tersebar di seluruh wilayah Sulawesi Tengah.
“Alhamdulillah kami bisa berkontribusi dalam program PKS ini, semoga dapat memberikan keberkahan, kemuliaan dan bermanfaat tentunya bagi masyarakat,” katanya.
Ketua Majelis Syura PKS Dr. Salim Segaf Aljufri, saat meresmikan Program PKS Tebar 1,5 juta Paket Kurban di Kantor DPTP PKS Simatupang Jakarta, Senin (11/07), mengatakan, pelajaran penting dari syariat kurban yang harus dipahami dan diteladani oleh seluruh masyarakat khususnya umat Islam.
Dia menekankan bahwa kurban secara faktual adalah bentuk kepedulian kepada sesama karena ada daging yang dibagikan.
“Ini bentuk konkret wawasan kebangsaan bahwa kita semua memiliki negeri ini, mencintai negeri ini, dengan kesiapan berbagi kepada sesama anak bangsa hingga pelosok-pelosok daerah,” ungkapnya.
Menurut Menteri Sosial 2009-2014 ini, PKS bukan banyak harta sehingga menghimpun 1,5 juta paket kurban tahun ini. Tapi, kata dia, PKS mengerahkan seluruh anggota dewan dari pusat hingga daerah, gubernur, bupati dan walikota serta kader-kader PKS di berbagai tempat untuk mewujudkan semangat berbagi kepada rakyat melalui kurban.
Menurut Cucu Pendiri Alkhairaat ini, bahwa ibadah kurban adalah syariat Islam yang diambil dari peristiwa Nabiyullah Ibrahim yang diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih putranya Nabiyullah Ismail.
“Banyak pelajaran penting dari syariat kurban yang relevan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” katanya. **