DONGGALA – Yayasan Konservasi Laut (YKL) Indonesia bersama Yayasan Bonebula meluncurkan kegiatan rehabilitasi mangrove di enam desa pesisir Kabupaten Donggala.

Total kawasan yang akan direhabilitasi mencapai 25 hektar, dengan pendekatan Ecological Mangrove Rehabilitation (EMR), Assisted Natural Regeneration (ANR), serta penanaman langsung dan penyebaran benih.

Rehabilitasi mangrove akan dilakukan di Desa Lalombi dan Tolongano di Kecamatan Banawa Selatan, Desa Tompe dan Lompio di Kecamatan Sirenja, serta Kelurahan Labuan Bajo dan Tanjung Batu, Kecamatan Banawa.

Peluncuran program rehabilitasi ini dihadiri perwakilan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala, komunitas anak muda, jurnalis, dan sejumlah komunitas masyarakat penyelamat mangrove.

Direktur Yayasan Bonebula, Andi Anwar, Senin (28/07) mengatakan, peluncuruan program rehabilitasi mangrove tersebut sebagai upaya nyata mengembalikan fungsi ekologis dan sosial di kawasan pesisir.

“Kami ingin menunjukkan bahwa pemulihan ekosistem mangrove bukan hanya soal menanam pohon, tetapi tentang bagaimana mengembalikan fungsi ekologis dan sosial kawasan pesisir,” ujarnya.

Ia mengatakan, dalam peluncuran program rehabilitasi mangrove ini, partisipasi masyarakat pesisir sangat penting peranannya dalam kesuksesan program.

“Prosesnya kami rancang secara partisipatif, dari pemetaan, desain teknis, hingga pemantauan, agar masyarakat benar-benar menjadi pemilik inisiatif ini,” ungkapnya.

Terpisah, Direktur Eksekutif YKL Indonesia, Nirwan Dessibali, menjelaskan, kegiatan tersebut tidak hanya berfokus pada rehabilitasi, tetapi juga pada tahapan penting seperti monitoring, evaluasi, dan perawatan.

Monitoring dan evaluasi tersebut kata dia, akan dilakukan selama dua tahun ke depan.

Data pertumbuhan dikumpulkan secara berkala untuk memastikan keberhasilan rehabilitasi dan menjadi dasar pembelajaran untuk wilayah lain.

“Kami berharap melalui kegiatan ini, masyarakat Donggala semakin sadar pentingnya hutan mangrove sebagai benteng alami dari abrasi dan perubahan iklim, sekaligus sebagai penyokong utama ekonomi pesisir yang berkelanjutan,” pungkasnya. JALU