PALU – Yayasan Turun Tangan melaksanakan seminar Gathering Nasional (GathNas) di Gedung Pogombo, Kantor Gubernur Sulteng, Kamis (21/02).
Tahun ini, GathNas sendiri dihadiri beberapa tokoh dari berbagai macam bidang yang menjadi fokus, yaitu sosial kemanusiaan, lingkungan, pendidikan, dan pendidikan politik.
Selain itu juga mengundang berbagai lembaga dan pihak yang telah bekerja sama dengan Turun Tangan dalam gerakan memberikan manfaatan di masyarakat, seperti Insaf Malaysia dan Indodax yang telah membantu diberbagai gerakan respon bencana di Sulteng, Banten serta berbagai pelatihan sosial kemanusiaan untuk para relawan dan masyarakat.
“Yang menjadi peserta seminar ini, selain anak-anak muda yang didelegasikan dari 46 kota/kabupaten se Indonesia, juga komunitas anak-anak muda dari segmen kampus dan komunitas kerelawanan,” kata Direktur Eksekutif Gerakan Turun Tangan, Angger Sutawijaya.
Dia mengatakan, seminar itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan yayasan tersebut, di antaranya adalah kelas relawan, expo literasi, gala dinner, pengabdian masyarakatr, dan kelas kemah relawan.
Menurutnya, seminar itu mengangkat isu yang hangat saat ini, termasuk kaitannya dengan tahun politik. Karena para kontestan saat ini dianggap bersaing dengan cara-cara yang masih kurang baik, maka Turun Tangan ingin mengajak anak-anak muda untuk melihat politik itu bukan dari tataran politik kotor tapi lebih pada kontribusi untuk masa depan negeri.
“Di tataran ini kami tidak melakukan ajakan ayo pilih siapa, tapi kami ingin mereka agar memikirkan pasca memilih apa yang terjadi sebenarnya itu yang paling penting. Seolah-olah tugas kita dalam berdemokrasi itu hanya memilih, padahal tugas kita itu berpartisipasi dalam aktivitas pembangunan. Proses-proses itu yang ingin kami lakukan, terserah siapa yang akan dipilih tapi yang paling penting adalah apa yang teman-teman ingin kontribusikan,” terangnya.
Kegiatan itu diharapkan dapat menguatkan aktivitas internal ke depan dan memperkuat kolaborasi dengan komunitas-komunitas di seluruh Indonesia.
“Pesan yang ingin kami tampilkan ke publik adalah kami tidak ingin teman-teman menjadi partisan kelompok-kelompok tapi partisipasi dalam melakukan sesuatu,” tandasnya. (YAMIN)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.