Wilayah Parimo Diklaim Bebas Premanisme dan Pungli Terorganisir

oleh -
Kabag OPS Polres Parimo, Junus Achpah. (FOTO: MAWAN)

PARIMO – Polres Parigi Moutong (Parimo) menyatakan tidak menemukan praktik premanisme dan pungutan liar (pungli) di wilayah tersebut. Hal ini berdasarkan pemetaan yang dilakukan Tim intelijen Polres.

Sejauh ini, sebanyak 25 personel diturunkan untuk melakukan pembinaan terhadap oknum masyarakat terindikasi sebagai pelaku premanisme.

Kabag Ops Polres Parimo, AKP. Junus Achpah, mengatakan, sejauh ini tidak ada kelompok premanisme yang diidentifikasi menguasi di wilayah hukum Polres Parimo. Selain itu juga tidak ada kegiatan yang cenderung memaksakan kelompoknya atau dipakai oleh oknum tertentu untuk menagih utang, aksi-aksi dipengelola parkir liar, terminal, pasar atau pusat perekonomian lainnya.

“Wilayah kita ini, hampir dikatakan terbebas dari kelompok premanisme terorganisir,” ungkapnya, Kamis (17/06).

Hanya saja, kata dia, terdapat premanisme yang bersifat perorangan. Mereka muncul untuk melakukan aksinya pada pelaksanaan hajatan di kampung.

Terkait dengan pungli, lanjut dia, telah dibentuk Saber Pungli yang telah berjalan dengan berbagai kegiatan, seperti penindakan, penyelidikan, dan sosialisasi.

“Kegiatan di Saber Pungli sudah berjalan. Setiap hari kami laporkan ke Polda gabungan dengan Pemda Provinsi Sulawesi Tengah. Di Polres, Saber Pungli itu dikomandoi oleh Wakapolres, di Pemda dipimpin langsung oleh Sekda dan Inspektorat,” ujarnya.

Sampai saat ini, lanjut dia, Polres Parimo telah melaksanakan penindakan terkait pungli di tempat-tempat retribusi, seperti pos terpadu, pos gabungan dan pelayanan umum milik pemerintah.

Ia berharap kepada seluruh masyarakat untuk melaporkan, apabila terjadi aksi premanisisme dan pungli ataupun kejahatan jalanan yang mengatasnamakan kelompok atau perorangan.

“Langsung laporkan ke Polsek di wilayah masing-masing, atau menghubungi hotline 110 yang menjadi program terbaru Polri,” tutupnya.

Reporter : Mawan
Editor : Rifay