PALU – Puluhan ribu warga, baik dari Kota Palu atau dari daerah dan negara lain, memadati Pantai Teluk Palu, pada puncak penutupan Pesona Palu Nomoni (PPN) II dan Pekan Budaya Indonedia (PBI) III, Rabu (27/09) tadi malam.
Selain Wali Kota Palu, Hidayat dan jajarannya, kegiatan tersebut juga dihadiri Direktorat Jenderal (Dirjen), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Ikatan Alumni Lemhanas, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulteng dan para raja dari berbagai daerah.
Kegiatan yang telah dihelat selama enam hari itu menampilkan puluhan kegiatan seni, budaya, olahraga dan lainnya. Terdapat 10 panggung yang disiapkan untuk menampilkan budaya berbagai paguyuban, termasuk kawasan “Kampung Kaili” dalam corak tempo dulu, sekaligus sebagai kawasan kuliner serta stand IJK dan UKM lokal.
Berbeda dengan malam pembukaan yang diwarnai dengan guyuran hujan, cuaca Palu kali ini sangat bersahabat, sehingga wajar jika dibanjiri masyarakat.
Wali Kota Palu, Hidayat, mengatakan, PPN terus dilakukan setiap tahun sebagai salah satu rangkaian peringatan HUT Kota Palu.
“Saya berharap Menteri Pariwisata terus mendukung kegiatan ini. Sesuai diskusi saya dengan Dirjen dari Kemenpar, kita juga akan menggelar Festival Palu Perkusi pada bulan Juni tahun mendatang,” katanya.
Pada kesempatan itu, Hidayat menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada semua pihak. Hidayat juga memohon maaf atas segala kekurangan selama kegiatan berlangsung.
“Tahun depan kita akan anggarkan Rp1,5 miliar untuk Kampung Kaili. Kita akan perbaiki lagi. Jika ada yang ingin memakai kawasan ini sebagai tempat perkawinan, disilahkan,” tambahnya. (HAMID)