PALU – Permasalahan yang nampak terlihat di Kota Palu adalah mulai melemahnya kohesi sosial dan tergerusnya kewibawaan lembaga non formal, seperti lembaga adat dan tokoh masyarakat. Hal ini disebabkan derasnya modernisasi dalam kehidupan masyarakat.
Selain itu, masalah pokok lainnya adalah tingkat pengangguran dan kemiskinan yang masih tinggi.
Hal ini dikatakan Wali Kota Palu, Hidayat saat membuka Seminar Sistem Pertahanan Semesta di Kota Palu, Selasa (10/04), di Ruang Bantaya.
Seminar ini digelar oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan RI) Perwakilan Sulteng.
Yang tak kalah massif, kata dia, dampak negatif dari kehadiran teknologi yaitu berkembangnya media mainstream, sosial media dengan muatan informasi dan paham negatif yang dengan mudah diakses dan dapat berpotensi mengubah perspektif moral serta kepribadian masyarakat.
“Dimana ancaman nyata untuk Indonesia saat ini adalah narkoba, radikalisme, terorisme, dampak kerusakan lingkungan, sumber daya alam serta konflik perbatasan,” katanya.
Lanjut dia, keamanan bangsa dan negara mutlak menjadi tanggung jawab semua elemen masyarakat. Makanya, elemen masyarakat wajib terlibat dalam keamanan negara sesuai peran dan potensinya masing-masing.
Untuk itulah, pengetahuan masyarakat akan pentingnya sistem pertahanan adalah jawaban atas tantangan perkembangan zaman yang berimplikasi membawa potensi ancaman terhadap kedaulatan negara.
“Karenanya, dipandang perlu melaksanakan pembinaan kewaspadaan diri, bela negara, diplomasi, iptek, ekonomi sosial, moral dan dukungan pertahanan negara. Dengan begitu, kita dapat bersama-sama meminimalisir dampak terjadinya berbagai ancaman tersebut,” tambahnya.
Menurutnya pengetahuan mengenai upaya pencegahan dini terhadap berbagai potensi disharmonisasi masyarakat dapat diselesaikan dengan mudah, cepat, elegan dan memuaskan, karena metode penanganannya pada kearifan lokal adat dan budaya di Kota Palu.
“Seminar ini adalah ruang bagi masyarakat dan pemerintah untuk berbagi cerita dan rencana baik,” imbuhnya. (HAMID)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.