PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid membuka Workshop Open Data/Satu Data Pemerintah Kota Palu pada bertempat di ruang rapat Bantaya Kantor Wali Kota Palu, Rabu (10/5)
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Palu bersama pihak Telkom dan Bank Mandiri ini, melibatkan seluruh pengelola data dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkot Palu.
Dalam arahannya, Wali Kota Palu Hadianto Rasyid menyampaikan bahwa workshop yang dilaksanakan ini merupakan upaya Pemkot Palu, untuk bisa menerapkan Satu Data Pemerintah Kota Palu dengan cepat.
“Tujuannya adalah, bagaimana percepatan Smart City Palu dapat cepat berjalan. Walaupun kita tahu, ini tidak akan menyempurnakan segala sesuatunya. Akan tetapi ketika kita sudah mulai melaksanakan dan menjalankan ini, maka kita akan update terus perkembangannya,” katanya.
Kemudian, lanjut Hadi, alasan percepatan ini dilakukan agar pelayanan Pemkot Palu kepada masyarakat juga semakin cepat. Bukan hanya terkait dengan pelayanan saja, akan tetapi manfaat lain juga akan diterima oleh masyarakat Kota Palu.
“Kalau lalu, kita ingin mengetahui kondisi masyarakat kita, OPD terkait harus turun lagi ke lokasi. Coba berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu. Berapa waktu yang terbuang untuk itu,” jelasnya.
Dengan demikian, katanya bukan hanya percepatan layanan pemerintah kepada masyarakat saja, akan tetapi juga terjadi efisiensi dalam hal penghematan biaya.
Sehingga, tambahnya efisiensi biaya tersebut nantinya akan lebih mengarah kepada kualitas penerimaan insentif yang diterima oleh para pegawai Pemkot Palu.
Terkait itu Hadi sangat berharap agar para peserta yang hadir, betul-betul dapat mengikuti workshop ini dengan baik.
“Saya mewanti-wanti, jangan sampai selesai workshop, kemudian kembali ke kecamatan masing-masing terkait Satu Data ini, saudara-saudara malas menginput data dengan cepat. Ini yang saya wanti-wanti. Jangan sampai,” tekannya.
Hal ini dikarenakan, dia tidak menginginkan Satu Data Pemerintah Kota Palu tidak berjalan dengan baik. Sebab Palu termasuk lambat dibandingkan daerah lain berkaitan dengan Satu Data ini. Padahal, seharusnya, kota ini sudah masuk ke dalam Satu Data saat masih berada di era 3.0.
Oleh karenanya, menurutnya, kalau Satu Data ini bekerja dengan baik, maka akan meringankan pekerjaan para pengelola data yang ada di masing-masing OPD.
“Karena semua tinggal open data lewat aplikasi, selesai semua. Tidak perlu lagi repot-repot. Walaupun sebenarnya sudah ada, Kominfo juga sudah ada. Tetapi kelihatannya belum berjalan optimal dan tidak terupdate dengan baik. Olehnya saya minta, ini murni dari kita. Ini murni milik kita Pemerintah Kota Palu,” ungkapnya.
Terakhir, Hadi kembali menekankan Satu Data ini berguna untuk meringankan kerja-kerja dari para pengelola data, tetapi cepatnya terukur dan tepat, karena sudah jelas, tidak konvensional lagi.
“Mari kita sukseskan ini dengan baik. Pahami dengan baik, terima dengan baik, dan kemudian kalau ada yang tidak jelas jangan malu-malu untuk bertanya. Agar supaya semua optimal,” tandasnya.
Reporter: HAMID
Editor: NANANG