PALU – Wali Kota Palu, Hidayat mengaku kesal terhadap Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan setempat yang dianggap lebih dominan mengurus perjalanan dinas, ketimbang menjalankan program yang lain.
Hidayat kepada MAL, Rabu (12/09), mengatakan, pada beberapa tempat pengolahan pakan ternak yang dikunjungi, dirinya menemukan tidak adanya aktifitas produksi yang dilakukan sejumlah kelompok dengan alasan tidak ada bahan baku.
“Kita sudah anggarkan namun setelah ditinjau semua mengaku tidak ada bahan baku, sehingga kelompok itu menganggur. Demikian pula halnya ruminansia juga kosong,” kesal Hidayat.
Kekesalan Hidayat juga diperparah dengan pengadaan perahu oleh dinas Pertanian yang hasilnya tidak sesuai.
“Kamu bikin perahu tidak beres, padahal saya juga membelikan mesin katinting berapa unit dan perahu kita beli di tahun 2017. Selain itu kita juga belikan berapa unit penangkap ikan,” ujarnya.
Semestinya, kata dia, Dinas Pertanian menginformasikan kepada masyarakat tentang adanya bantuan yang telah dilakukan sejauh ini, termasuk kelompok-kelompok yang mengatasnamakan nelayan juga mesti tahu tentang hal itu, sehingga tidak seenak perutnya menuding Pemkot tak perhatian terhadap nelayan.
“Kalau saya dibilang tidak peduli nelayan, silahkan tanya pada nelayan di Kampung Lere yang sudah saya belikan pukat. Sejauh ini perhatian kita cukup luar biasa kepada nelayan. Mengenai bantuan dari pusat, sebenarnya saya hanya menginginkan program yang dilaksanakan harus benar-benar menyentuh pada kepentingan masyarakat,” tutupnya. (HAMID)