PALU – Badan Intelijen Negara (BIN) Pusat, menggerakkan seluruh jajarannya di daerah untuk membantu pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam mempercepat capaian vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat.

Langkah yang diambil Kepala BIN Pusat, Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Dr. Budi Gunawan, S.H., M.Si, tersebut, mendapat apresiasi dari sejumlah kepala daerah, termasuk di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Salah satu daerah di Sulteng yang menjadi sasaran vaksinasi BIN adalah Kabupaten Sigi. Dari Januari hingga Februari ini, distribusi stok vaksin di daerah ini cukup masif dilakukan BIN. Dengan koordinasi yang baik bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, sasaran vaksinasi yang ditargetkan juga tercapai sesuai harapan.

Wakil Bupati (Wabup) Sigi, Samuel Yansen Pongi kepada media ini, Kamis (03/02), mengatakan, pihaknya sangat merasakan adanya keterlibatan BIN dalam membantu percepatan vaksinasi di Sigi.

“Ini dibuktikan ketika sebelumnya kami jalan sendiri tanpa ada BIN, capaian vaksin kita agak telat. Tapi ketika dibantu berbagai lembaga seperti BIN, termasuk NGO dan TNI/Polri, akhirnya progres pencapaian vaksinasi kita bisa cepat meningkat,” tutur Yansen.

Sebelumnya, lanjut dia, ketika pihaknya masih jalan sendiri mengandalkan tenaga kesehatan dan stok vaksin yang tersedia, capaian vaksinasi masih bermain di angka sekitar 23 persen.

“Tapi perlahan dengan adanya keterlibatan BIN dan pihak-pihak lain, maka sekarang sudah sekitar 74 persen lebih capainnya,” tutur mantan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sigi itu.

Sampai saat ini, pihaknya sendiri mengakui masih sering mengalami kekurangan stok vaksin, khususnya jenis sinovac untuk vaksin kedua.

“Makanya kami berterima kasih kepada lembaga-lembaga yang masuk, seperti BIN. Karena memang mereka datang tidak begitu saja, tetapi juga membawa vaksinasi untuk menutupi kekurangan stok yang ada pada kami,” tambahnya.

Prinsipnya, kata Wabup, siapapun yang mau datang membantu dalam rangka percepatan vaksinasi kepada masyarakat, pihaknya sangat berterima kasih.

“Intinya kami menanggapi kegiatan-kegiatan vaksinasi yang melibatkan BIN ini secara positif. Karena memang tanggung jawab negara ini adalah melaksanakan vaksinasi kepada rakyatnya. Ketika ada lembaga-lembaga yang merasa terpanggil untuk ikut terlibat, termasuk BIN, kami apresiasi,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis (P2TVZ), Dinkes Kabupaten Sigi, Ester Mariana, mengatakan, capaian vaksinasi secara keseluruhan di Kabupaten Sigi sudah sebesar 74,75 persen. Sementara untuk anak usia 6 sampai 11 tahun, baru sekitar 18 persen.

Bulan Februari ini, lanjut dia, pihaknya akan mendapatkan tambahan dosis vaksin dari BIN.

Untuk pelaksanaannya nanti, pihaknya melibatkan sebanyak lima Puskesmas di sejumlah wilayah.

“Untuk vaksinasi Bulan Januari lalu, kami melibatkan empat Puskesmas, yaitu Puskesmas Kamaipura Kecamatan Tanambulava, Puskesmas Biromaru Kecamatan Sigi Biromaru, Puskesmas Baluase Kecamatan Dolo Selatan dan Puskesmas Kaleke Kecamatan Dolo,” katanya.

Namun untuk Bulan Februari ini, lanjut dia, pihaknya menggandeng lima Puskesmas yang lain.

“Kita fokuskan ke Puskesmas Dolo, Marawola, Kulawi, Pandere dan Tinggede. Empat Puskesmas yang kemarin kita tidak sertakan lagi karena mereka sudah melaksanakan sebelumnya, jadi digilir,” ujar Ester.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk tambahan dosis dari BIN ini, sasarannya bisa untuk anak usia 6 sampai 11 tahun atau setingkat SD/Sederajat, juga bisa untuk masyarakat umum dan lanjut usia (lansia).

Pihaknya mengaku terbantu dengan adanya vaksin dari BIN tersebut. Sebab, kata dia, selama ini pihaknya juga sering mengalami kekurangan vaksin, khususnya jenis sinovac.

“Karena biasanya di saat kita membutuhkan vaksin sinovac, agak sulit kita dapatkan. Nah begitu BIN masuk akhirnya kita bisa mendapatkan dosis lebih banyak,” katanya.

Dari Januari hingga Bulan Februari ini, BIN Daerah Sulteng mendistribusikan sebanyak puluhan ribu dosis vaksin di kabupaten/kota.

Kepala BIN Daerah (Kabinda) Sulteng, Brigjen TNI Andi Chandra As’aduddin, mengatakan, distribusi vaksin sinovac kembali dilakukan oleh BIN, karena berdasarkan koordinasi dengan pihak Dinkes Sulteng, bahwa ada kekurangan vaksin, khususnya sinovac di beberapa wilayah di Sulteng.

“Jadi Dinkes itu meminta bantuan kepada beberapa pihak, termasuk BIN, sekiranya bisa membantu menyediakan kebutuhan vaksin tersebut, khususnya untuk lansia dan anak usia 6 – 11 tahun,” tuturnya.

Pada dasarnya, kata dia, apa yang dilakukan tersebut adalah sebagai upaya BIN untuk mengatasi kekurangan vaksin jenis Sinovac di setiap kabupaten di Sulteng. Selain itu juga untuk membantu pemerintah daerah dalam rangka membentuk herd immunity (kekebalan kelompok) agar masyarakat terlindungi dari wabah Covid-19. (RIFAY)