PALU – Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah telah menargetkan proses vaksinasi bagi kelompok usia 12 tahun ke atas, baru akan selesai pada akhir Desember 2021 mendatang. Hal tersebut merupakan lanjutan dari vaksinasi usia 18 tahun keatas yang telah dimulai per 1 Juli 2021.
Menurut dr. I Komang Adi Sujandera, target tersebut telah menjadi komitmen berdasarkan penyampaian dari pihak Kementrian untuk mencapai target nasional, yang menyebut setiap kelompok yang ada di daerah masing-masing harus menyentuh angka 70 persen. Jika memerujuk dari total penduduk yang ada di Sulawesi Tengah, berarti harus mencapai 2 juta jiwa.
“Nah sedangkan sampai dengan saat ini dari saat dimulainya vaksin dengan pentahapan yang ada di daerah-daerah, kita itu baru ada 52 persen, dengan rincian dari masing-masing kelompok itu baru sekitar 9 persen,” ujarnya kepada media ini, di Kota Palu, Jumat (2/7)
Hal itu dinilai masih sangat berdampak kecil terhadap pencapaian vaksinasi nasional, yang mana pencapaian vaksinasi Indonesia masih berkisar 10 persen.
Berbeda dengan kelompok usia 12 tahun ke atas, vaksinasi yang menyasar kelompok lanjut usia (Lansia) di wilayah Sulteng, yang sudah berlangsung sejak beberapa bulan lalu hingga kini masih terbilang rendah.
Kadis Kesehatan Provinsi Sulteng itu mengakui sejumlah masalah yang dihadapi dalam vaksinasi lansia.
Ia mengungkapkan, pihaknya telah semaksimal mungkin untuk melakukan vaksinasi lansia. Bahkan, sampai dengan menjanjikan reward kepada setiap orang yang membawa satu lansia untuk divaksin sinovac.
“Dan mungkin memang kita harus door to door (mengetuk pintu ke pintu) untuk melakukan vaksin, karena memang saat ini semuanya sudah harus divaksin dan sampai saat ini total keseluruhan Lansia yang sudah tervaksin di Sulawesi Tengah baru mencapai 9,4 persen,” katanya.
Meski begitu, dr. I Komang Adi menekankan jika data-data tersebut masih terus bergerak dengan cepat sehingga hari-hari yang akan datang, pun besok bisa saja langsung berubah dengan drastis.
Sementara itu, ia turut membeberkan jika saat ini tengah berlangsung penelitian vaksin untuk kelompok usia anak-anak di bawah 12 tahun. “Karena sekarang anak-anak meningkat ya. Bahkan angka kematiannya cukup tinggi dibandingkan negara-negara lain, namun masih diteliti kapan baru akan diberikan,” bebernya.
Berdasarkan data yang dimiliki Dinkes Pemprov Sulteng, Kabupaten Donggala menjadi daerah yang terendah dalam melakukan vaksinasi yang masih berada di angka 18 persen. Kemudian, disusul 25 persen adalah Kabupaten Tojo Una-una, Kabupaten Parigi Moutong 37 persen, Kabupaten Sigi 39 persen dan Kabupaten Buol 40 persen.
“Itu adalah tahap pertama, tentu tahap kedua lebih rendah lagi karena mengikuti intervalnya,” sebut Kadinkes.
Hingga kini, terpetakan empat daerah di Sulteng yakni, Kota Palu, Kabupaten Morowali, Kabupaten Poso dan Kabupaten Tojo Una-una masuk dalam kategori zona merah dalam penyebaran virus corona.
Sedang Kabupaten Parigi Moutong dan Banggai Laut dalam kategori zona kuning. Wilayah lainnya dalam kondisi zona orange.
Reporter: Izfaldi/Editor: Nanang