PALU – Salah satu perusahaan Astra Group, United Tractors (UT) bekerja sama dengan TNI Satgas Penanggulangan Bencana telah membangun empat sekolah bagi anak-anak yang menjadi korban bencana alam di wilayah Sulteng.
Empat sekolah yang dimksud adalah SD Negeri 1 dan SD Negeri 2 di Petobo, serta SD Islam Al Akbar dan SD Islam Iqro di Balaroa.
“Dan sebanyak 1.300 siswa sudah merasakan kembali pendidikan dari program ini,” tutur Dandim 1306/Donggala, Letkol Kav I Made Maha Yudhiksa, Rabu (14/11) usai meninjau pembangunan sekolah tersebut.
Pendirian sekolah ini dimulai sejak bulan Oktober dan selesai pada bulan November. Meski terlihat sederhana, namun fasilitas sekolah cukup lengkap, di antaranya perlengkapan belajar mengajar, ruang guru, arena bermain dan sarana MCK yang ramah anak.
Sementara Corporate Communication Head UT, Sara K Loebis, menyatakan, para korban bencana itu bisa melanjutkan pendidikan, namun membutuhkan usaha lebih. Sebanyak 127 relawan UT bersama TNI harus turun langsung mengajak guru dan siswa yang selamat untuk kembali ke sekolah.
“Awalnya mereka takut berada di dalam ruangan. Mungkin karena trauma dengan gempa. Karenanya kami juga mengadakan aktivitas trauma healing sebagai bentuk dukungan psikososial bagi siswa,” ujar Sara.
Bangunan sekolah yang didirikan UT bersama TNI ini bersifat semipermanen dengan ukuran 5 X 6 meter.
“Semi permanen ini untuk meminimalisir dampak gempa,” lanjutnya.
Selain menghadirkan kembali sarana pendidikan yang layak, pihaknya juga berharap, sektor pemerintah maupun swasta lain dapat menggunakan sekolah ini sebagai acuan dalam pendirian sekolah di titik lain.
Kepala SDN Balaroa, Masidah, merasa bersyukur atas bantuan bangunan sekolah itu. Sebelumnya, kata dia, murid-murid hanya belajar di tenda.
“Di sini lebih nyaman, ruangan banyak angin, sejuk buat kami, lantainya bersih juga toilet yang bersih untuk kami,” ujar Farrel, siswa kelas 5 SD Negeri Balaroa.
Melengkapi program kemanusiaan di Palu, UT juga mendirikan sejumlah hunian sementara bagi para prajurit TNI yang juga menjadi korban bencana. (FALDI)