UPT Taman Budaya dan Museum Sulteng Siap Ikuti Ajang LCC SMA/Sederajat Tingkat Nasional

oleh -
Foto bersama pemenang LCC tingkat SMA/sederajat. (FOTO: media.alkhairaat.id/Najiha

PALU – Setelah sukses melaksanakan Lomba Cerdas Cermat (LCC) tingkat SMP/Sederajat, beberapa waktu lalu, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Budaya dan Museum, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) kembali mengadakan kegiatan yang sama untuk tingkat SMA/sederajat.

Selain itu, UPT Taman Budaya dan Museum juga akan menggelar lomba permainan tradisional bakiak se-Kota Palu, Jumat (22/07) besok di halaman kantor setempat.

LCC berlangsung di Auditorium UPT Taman Budaya dan Museum, Kamis (21/07) dengan tema “Hadirnya Generasi Milenial yang Berkarakter dan Berwawasan Budaya”

Terdapat sejumlah sekolah yang mengikuti kegiatan tersebut, yakni SMA Negeri 1 Palu, SMA Model Madani Terpadu, SMA Karuna Dipa, SMA Bala Keselamatan Palu, SMA Gamaliel Palu, SMA Negeri 2 Palu, SMA Al-Azhar Palu, dan SMA Katolik Palu.

Keluar sebagai juara I SMA Al-Azhar Palu, Juara II SMA Negeri 1 Palu dan disusul juara III SMA Gamaliel Palu.

“Lomba cerdas cermat tingkat SMA/sederajat ini adalah pertama kali dilaksanakan untuk Sulteng. Sementara untuk tingkat nasional direncanakan nanti tahun 2023. Jadi kita Sulawesi Tengah sebagai provinsi yang pertama siap untuk menghadapi event nasional lomba cerdas cermat 2023,” ujar Hj. Masitta Masuara, ketua panitia kegiatan yang juga Kepala Seksi Pelestarian dan Pengembangan Taman Budaya dan Museum Provinsi Sulteng.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan, Dikbud Provinsi Sulteng, Dr. Rachman Ansyari, mengatakan, LCC dan permainan tradisional bakiak yang diselenggarakan UPT Taman Budaya dan Museum Sulteng merupakan sebuah gagasan media dan aspirasi dari kalangan sekolah dalam upaya rekapitalisasi dan presentasi museum Sulteng pada masa mendatang.

Ia berharap, dengan adanya kegiatan ini, dapat lebih menarik dan informatif serta mampu menyahuti kebutuhan masyarakat masa kini dan masa yang akan datang.

“Di samping itu kegiatan lomba dapat menjadi salah satu media yang dapat berimplikasi untuk menambah wawasan sejarah kebudayaan dan permuseuman di kalangan siswa dan pada akhirnya berdampak terhadap meningkatkan kualitas pendidikan dan penguatan karakter generasi millenial dan berwawasan budaya di sekolah,” katanya.