PALU – Universitas Tadulako (Untad) Palu mendapat kepercayaan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui Direktorat Penguatan Inovasi sebagai percontohan pengembangbiakan ternak sapi.
Kepercayaan tersebut merupakan upaya mendukung swasembada daging dengan fokus pengembangbiakan di wilayah Sigi dan Donggala.
“Saya kira ini bukan hanya untuk kepentingan Universitas Tadulako, tapi juga bagi masyarakat. Kita akan kembangkan bersama-sama kemitraan Pemerintah Provinsi Sulteng dan Kabupaten Donggala. Nah Universitas Tadulako ini menjadi pusat pendidikan untuk melahirkan sumber daya manusia yang berkompeten di bidang peternakan,” ujar Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Jumain Appe, Senin (01/07),
Untuk itu, kata dia, Kemenristekdikti akan mengucurkan anggaran senilai Rp1 miliar tahun ini. Kemenristekdikti juga akan melakukan pendampingan hingga tiga tahun ke depan. Setelah itu, Untad diharapkan bisa mandiri dan tidak bergantung kepada pemerintah.
“Bulan ini (Juli) kita harus mulai karena sebenarnya sudah terlambat, tinggal menjalankan saja. Kita mulai sebanyak 30 ekor sapi sebagai pembelajaran usaha peternakan yang baik,” katanya.
Untuk lokasi pengembangbiakan, Untad sendiri menyiapkan lahan seluas 100 hektare di Sibalaya, Kabupaten Sigi.
Rektor Untad, Prof Mahfudz mengaku siap menjalankan amanah yang dipercayakan Kemenristekdikti.
“Ini tantangan dari Kemenristekdikti melalui Pak Dirjen Penguatan Inovasi yang harus kami laksanakan,” kata Rektor.
Dia juga memastikan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana/parasana dalam menjalankan program inovasi pengembangbiakan sapi.
“Saya juga menawarkan kepada unsur pimpinan Untad menginvestasikan satu ekor sapi masing-masing pimpinan. Pada intinya kita berharap program ini bisa segera dimulai,” tandasnya. (MOH.YAMIN)