PARIMO – United Nations Development Programme (UNDP) tengah melakukan perbaruan kontrak bersama lima satuan Pendidikan penerima program pembangunan gedung sekolah di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

“Ditargetkan usai lebaran, pekerjaan yang sempat terhenti akan dilanjutkan dan menyelesaikan sisa pekerjaan yang sebelumnya,” ungkap Kabid SMP Dikbud Parimo, Intje Pina ditemui Senin (10/04).

Ia mengatakan, tercatat ada sebanyak tujuh sekolah terdiri lima Sekolah Dasar dua SMP, sesuai pemutusan kontrak bersama dengan pihak ketiga sebelumnya, sehingga terjadi keterlambatan pekerjaan usai pemutusan kontrak.

Kata dia, untuk melanjutkan pekerjaan tersebut pihak UNDP kembali melakukan pelelangan atas tujuah sekolah yang mendapat program bencana yang bersumber dari dana hibah luar negeri tersebut.

“Tinggal melihat perusahaan pemenang lelang, untuk melanjutkan sisa pekerjaan, yang ditinggalkan oleh PT Istakakarya,” jelasnya.

Ia menyatakan, pihak UNDP bertanggung jawab penuh atas kelalaian PT Istaka karya dihadapan Gubernur dan Bupati se Sulteng yang mendapatkan program tersebut, karena dianggap menjadi kelalaian pihak mereka dalam pekerjaan sekolah tersebut.

Bahkan, mereka tidak akan membebankan daerah untuk menyelesaikan sisa pekerjaan, karena kondisi bangun sekolah seluruhnya sudah terbongkar total.

“Kami juga sudah sempat pertanyaan proses pertanggungjawaban karena aset kami sudah terbongkar, aktivitas belajar siswa terganggu,” jelasnya

Menurut pihak UNDP, keterlambatan pekerjaan ditujuh sekolah disebabkan, terkendala dalam proses penagihan dana yang telah diberikan ke PT Istaka Karya, karena dianggap tidak mampu memenuhi progres pekerjaan. Ditambah perusahaan tersebut telah di black list oleh Kementerian BUMN.

Ia menambahkan, belakang pihak perusahaan bersedia mengembalikan sisa dana kelebihan pekerjaan, sehingga pihak UNDP kembali menyusun dokumen tender lelang yang dimulai pada bulan November hingga Desember 2022.

“Setelah selesai lelang tersebut, in syah Allah pada Januari 2023  kontrak pekerjaan sudah akan dimulai kembali,” pungkasnya.

Reporter : Mawan
Editor : Yamin