PALU – Tim Pengacara Muslim (TPM) Provinsi Sulawesi Sulteng, menilai ada perlakuan berbeda yang dilakukan rezim saat ini kepada kaum muslim. Di mana, ulama yang berbeda dengan rezim lalu dipersekusi, dikriminalisasi.

“Stigma teroris, radikalis dan separitis hanya dilabel kepada muslim,” demikian disampaikan Ketua TPM Sulteng, Harun Nyak Itam Abu pada kegiatan Islamic Lawyers Forum yang digagas Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pelita Umat.

Kegiatan yang mengangkat tema “Muslim Uighur Menjerit, di Mana Pemimpin Muslim” itu berlangsung di salah satu hotel di Kota Palu, pecan lalu.

Harun mengatakan, Indonesia adalah Negara yang diperhitungkan dunia karena berpenduduk muslim terbesar.

“Tapi jangankan muslim Uighur, di negara kita sendiri saja muslim ada perbedaan perlakuan. Bagaimana dia mau bersikap sama muslim Uighur,” katanya.

Apalagi, kata dia, Indonesia sudah diancam Presiden Republik Rakyat China dengan utang.

“Jadi pemerintah kita ini, ekornya dipegang hingga tidak bisa bersikap atas muslim Uighur. Jangankan mengirimkan pasukan, sekadar mengecam saja tidak dilakukan,” sesalnya.

Harusnya, kata dia, pemerintah merupakan representatif umat Islam, harus melakukan protes keras kepada Presiden China atas penindasan muslim Uighur.

Sementara Sekretaris Jenderal (Sekjen) LBH Pelita Umat, Chandra Purnairawan, mengatakan, penghapusan identitas islam di Uighur tidak masuk dalam kategori Genosida, tapi masuk dalam kejahatan kemanusiaan. Hal ini berdasarkan statuta Roma, pasal 7.

Olehnya, kata dia, tindakan China harus dihentikan. Namun demikian, secara internasional, belum ada mekanisme yang bisa menghentikan kejahatan China terhadap muslim Uighur.

“Pengadilan Internasional Criminal Court (ICC) tidak memiliki pengadilan Internasional Law Commission (ILC), dia tidak memiliki kewenangan kalau tidak ada laporan dari anggota ICC,” katanya.

Sementara, kata dia, untuk dapat menjadi anggota ICC, setiap negara harus melakukan ratifikasi statuta Roma tersebut.

Direktur Pamong Institute, Wahyudi, mengatakan, ada persoalan besar yang dihadapi muslim dunia saat ini, sebab tidak memiliki kepemimpinan, imam atau1 daullah.

“Di zaman Rasulullah dan para sahabat, kaum muslim disegani oleh kaum kafir, sebab memiliki kepemimpinan,” katanya.

Bahkan, menurutnya, tidak ada satu Negara yang dibentuk untuk menjaga dan melindungi umat Islam.

“Olehnya tidak ada solusi untuk melindungi muslim selain khilafah,” imbuhnya. (IKRAM)