MOROWALI – Ratusan Masyarakat yang mengatasnamakan Aliansi TepeAsa Moroso (ATM) menggelar aksi Demonstrasi, di Halaman Kantor Bupati Morowali, Desa Bente, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Selasa (18/07).
Ratusan Masa aksi yang terdiri dari masyarakat dari berbagai desa di Kecamatan Bungku Tengah, Mahasiswa dan aktivis peduli Bungku Tengah menggunakan mobil dan ratusan sepeda motor, memadati halaman Kantor Bupati Morowali.
Kedatangan masa aksi ke kantor Bupati Morowali tersebut menuntut, agar Bupati Morowali, Taslim segera mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang berada di Wilayah Kecamatan Bungku Tengah karena telah melanggar RTRW Kabupaten Morowali.
Dalam orasinya, Koordinator Lapangan (Korlap), Moh. Taufik Tamauka mengatakan, maksud dari kedatangan Aliansi TepeAsa Moroso untuk menyuarakan kegelisahan masyarakat terhadap IUP yang muncul di wilayah Kecamatan Bungku Tengah.
Ditambahkan Taufik, masyarakat Bungku Tengah yang kebanyakan berprofesi sebagai petani dan nelayan ini hanya mengandalkan hasil kebun dan laut untuk menyambung kehidupan, dikhawatirkan dengan hadirnya perusahaan akan membuat keberadaan pertanian maupun nelayan terancam.
“Sejauh ini kami masih bisa hidup, kami bisa sekolah sampai kuliah dari hasil pertanian, perkebunan dan perikanan. Kami tidak inginkan ada Penambangan Logam Mineral di wilayah Bungku Tengah, dampak kerusakan lingkungannya akan ditanggung bersama oleh anak cucu kami kelak” ujarnya.
Setelah melakukan operasi secara bergantian kurang lebih selama 1 jam, akhirnya seluruh masa aksi diterima di Ruang aula Kantor Bupati Morowali mendengarkan langsung jawaban dari Bupati Morowali maupun Kapolres Morowali selaku penegak hukum terkait tuntutan masyarakat.
Dalam menerima Aksi Masa Bupati Morowali Drs Taslim didampingi oleh Kapolres Morowali AKBP Suprianto, Asisten I Setkab Morowali Moh. Rizal Badudin, Asisten II Setkab Morowali Abdul Muttaqin Sonaru, Kabag Hukum Setkab Morowali Bahdin Baid dan pihak OPD terkait.
Dihadapan ratusan masa aksi Bupati Morowali Drs Taslim mengatakan baru selesai rapat bersama seluruh Kepala Desa dan Lurah Se Kecamatan Bungku Tengah untuk menyamakan persepsi terkait polemik penolakan IUP di wilayah Kecamatan Bungku Tengah.
“Tugas saya bukan hanya menyelamatkan Bungku Tengah, tetapi bagaimana menyelamatkan Morowali. Tentu tuntutan masa aksi hari ini, akan menjadi bahan pertimbangan besar yang kami emban untuk diteruskan ke Kementerian ESDM, karena kewenangan pencabutan IUP adalah kewenangan pusat, agar bisa ditinjau kembali kalau IUP ini akan lebih banyak mudharatnya atau manfaatnya”ujarnya.
Diakhir pertemuan Bupati Morowali menandatangani kesepakatan bersama Aliansi Tepeasa Maroso atas Penolakan IUP Mineral Logam di Wilayah Kecamatan Bungku Tengah.
Setelah mendapatkan penjelasan dari Bupati masa aksi pun membubarkan diri dengan tertib dikawal aparat gabungan TNI-Polri dan Pol PP Pemkab Morowali.
Reporter : Harits
Editor : Yamin