Tolak Radikalisme, Bendera 75 Meter Dibentangkan di Jembatan Kota Poso

oleh -

POSO- Puncak peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia Ke -75 di Kabupaten Poso,Provinsi Sulawesi Tengah diwarnai dengan beberapa kegiatan unik, salah satunya dengan pembentangan bendera merah putih di atas jembatan Kota Poso. Bendera sepanjang 75 meter ini dibentangkan melibatkan sedikitnya 100 orang peserta anggota komunitas sepeda lipat Indonesia, pada Senin (17/8).

Berdasarkan pantauan media ini di lokasi, sambil menyanyikan lagu “Hari Merdeka”, tepat pada pukul 07.00 Wita, dengan penuh semangat anggota komunitas sepeda lipat ini membentangkan secara perlahan bendera merah putih di atas jembatan Kota Poso.

Jembatan sepanjang 100 meter tersebut merupakan satu-satunya jembatan penghubung di pusat Kota Poso. Sementara panjang bentangan bendera tersebut sesuai dengan peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-75 tahun 2020.

BACA JUGA :  Dorong Literasi Anak, Alfamidi dan SGM Eksplor Salurkan Buku Bacaan di 11 Cabang

Panitia pelaksana Ajun Komisaris Polisi, Tomy Gusmayanto dalam keterangannya mengatakan, alasan pemilihan Kota Poso sebagai lokasi kegiatan, untuk mengajak warga Poso untuk menolak faham radikal dan menyatakan komitmen untuk setia terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menurutnya, saat ini masih ada kelompok kecil di Kota Poso yang menganut faham radikal, sehingga dengan adanya bentangan merah putih tersebut bisa menjadi moment pemersatu.

‘”Pada HUT RI yang ke -75 ini dan dengan bentangan bendera merah putih di atas jembatan Kota Poso, saya mengajak seluruh warga Poso untuk secara tegas menolak paham radikalisme dan menyatakan komitmen untuk NKRI,’’ ungkap Tomy Gusmayanto.

BACA JUGA :  Miliki Basis Suara di Dampelas, Widya-Arwin Diyakini Menang di Pilkada Donggala

Aksi ini mengundang perhatian warga Kota Poso. Puluhan personil dari Kepolisian Resort Poso membantu mengawasi proses pembentangan bendera negara tersebut. Proses bentangannya berlangsung singkat, hanya sekitar lima menit.

Dengan terbentangnya bendera di atas jembatan yang pernah menjadi saksi bisu konflik bernuansa sara 20 tahun silam itu, semoga menjadi bukti Poso selalu menjadi tanah “Sintuwu Maroso”.

Reporter: Mansur
Editor: Nanang