PALU – Tiga Calon Haji (Calhaj) reguler asal Kota Palu dinyatakan batal berangkat tahun ini karena masalah kesehatan. Tiga Calhaj tersebut, masing-masing mengidap penyakit ginjal (sedang tahap cuci darah), Tuberculosis (Tbc) dan sedang hamil muda.
Satu orang lainnya juga nyaris batal berangkat karena mengidap penyakit Tbc, namun masih sebatas indikasi.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umorh, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Palu, Munim A. Godal, Kamis (13/07) mengatakan, hal itu diketahui setelah berkoordinasi dengan petugas kesehatan haji, pasca dilakukannya pemeriksaan kesehatan tahap pertama hingga tahap dua, mulai tanggal 11 sampai 16 Juli.
Menurutnya, dalam Permenkes Nomor: 15 tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Jema’ah Haji, penderita Tbc harus berobat selama enam bulan. Jika diikutkan dengan rombongan, maka dikhawatirkan akan menular ke Calhaj lain.
Demikian halnya dengan cuci darah yang harus dilalui secara rutin dalam waktu yang cukup panjang.
Sementara yang hamil, baru dibolehkan berangkat jika usia kehamilannya diatas 26 minggu.
“Terlebih ibu hamil tidak bisa disuntik Maningitis. Sementara sudah menjadi ketentuan, sebelum berangkat, Calhaj harus disuntik vaksin maninggitis dulu. Jadi otomatis tidak bisa berangkat dan ditunda tahun depan,” terangnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pada pemeriksaan kesehatan tahap pertama, sebanyak 60 Calhaj yang tidak mengikuti. Menurutnya, ada dua hal yang melatarbelakangi hal itu, tidak tahu dan sengaja menghindar.
“Tapi kalau tidak tahu informasinya, sepertinya tidak mungkin karena kita proaktif menyampaikannya. Kalau menghindar, itu sama saja dengan bohong karena akan dilakukan lagi pemeriksaaan kesehatan di Asrama Haji Balikpapan dan dipastikan tidak ada yang lolos,” tekannya.
Munim mengimbau kepada Calhaj agar segera mendatangi tempat pemeriksaan kesehatan yang sudah ditentukan, RSUD Anutapura bagi Calhaj lanjut usia (lansia) yang memiliki risiko dan Puskesmas Talise untuk Calhaj yang tidak memiliki risiko.
“Kalau kita sudah identifikasi lebih awal, tentunya petugas kesehatan bisa membantu melakukan pencegahan lebih dini. Makanya saya katakan bahwa ini sangat penting dan tidak bisa diabaikan,” tandasnya. (YAMIN)