BALUT – Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Pelita Banggai Kepulauan (Bangkep) mendirikan sekolah rakyat. Sekolah yang didirikan sejak Desember 2021 (berdirinya TBM Pelita) itu dikhususkan untuk anak-anak kurang mampu, utamanya di Desa Bongganan, Kecamatan Tinangkung.

Ketua TBM Pelita, Fitrahuddin, mengatakan, sekolah rakyat dilatarbelakangi banyaknya anak-anak yang belum bisa membaca, menulis, dan berhitung baik yang sedang bersekolah atau anak putus sekolah.

“Saya punya bimbel, namanya Bimbel X-School dan itu berbayar. Nah, saya dirikan TBM ini dengan programnya sekolah rakyat untuk menjangkau anak-anak kurang mampu yang tidak bisa masuk di bimbel. Sekarang sudah gelombang kedua, dengan jumlah anak asuh 15 orang, dan terus bertambah setiap pertemuan,” ujarnya, Ahad (05/02).

Kata dia, dari 15 anak tersebut sudah termasuk beberapa anak yang putus sekolah sejak SD.

Sementara gelombang pertama memiliki anak asuh berjumlah 20 orang. Rata-rata usia anak asuh baik gelombang pertama maupun gelombang kedua, 8 sampai 16 tahun.

“Proses belajar mengajar di sekolah rakyat diadakan setiap hari minggu menggunakan ruang belajar Bimbel X-School. Sesekali kita belajar di luar ruangan biar anak-anak tidak jenuh,” katanya.

Awal masuk, kata dia, mereka belum tahu A sampai Z. Namun sekarang sudah bisa mengenal huruf.

“Yang awalnya masuk belum bisa sambung huruf, sekarang sudah bisa mengeja, dan yang belum tahu cara menghitung satu tambah dua, sekarang sudah bisa,” papar Fitrahuddin.

Lebih lanjut ia mengatakan, dalam proses belajar mengajar, TBM Pelita telah menjalin Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusarda) Bangkep.

Ia mengatakan, poin MoU dengan Dispusarda adalah akses pinjam buku dengan jumlah yang dibutuhkan per minggu sebagai bahan bacaan.

Selain itu, kata dia, TBM Pelita dapat meminta perpustakaan keliling hadir dalam kegiatan mereka, termasuk dalam Sekolah Rakyat.

“Kebetulan pekan ini teman-teman perpustakaan tertarik mau ikut turun langsung. Ya sudah ikut gabung, sekalian biar layanan perpustakaan juga bisa menyentuh anak-anak TBM. Ini tadi ada empat kegiatan bersama perpustakaan yaitu belajar Baca, pengenalan layanan digital, permainan tradisional, dan bhakti sosial,” terang Fitrahuddin.

Reporter : Iker
Editor : Rifay