PALU – Staf Khusus Presiden (SKP) Ayu Kartika Dewi, merangkai kunjungannya ke Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan menghadiri dialog kebangsaan yang digelar Duta Damai Dunia Maya Sulteng, di aula Universitas Islam Negeri (UIN) Datokrama Palu, Jumat (28/10).
Dialog Kebangsaan yang mengangkat tema “Meneguhkan Sikap Toleransi sebagai Umat Beragama Menuju Indonesia Damai dan Berkeadaban” itu dihadiri oleh perwakilan organisasi mahasiswa dari kampus-kampus dan perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Palu,
Ayu mengatakan, kata ‘duta’ atau ambassador diambil dari kata ‘ambactus’ dari bahasa latin, yang berarti ‘pembawa pesan’.
“Teman-teman sudah tahu bahwa duta itu adalah pembawa pesan, pesan dari pendiri bangsa. Jadi teman-teman membawa pesan, pesan perdamaian abadi. Yang diberikan pesan adalah lingkaran teman-teman sendiri,” ujar Ayu.
Ayu mengimbau kepada para peserta dialog untuk ikut serta pada kegiatan-kegiatan yang dihadiri banyak orang dan dari berbagai kalangan.
“Ikutlah forum-forum atau komunitas-komunitas yang berbeda-beda, di mana teman-teman bisa menjadi minoritas atau ketemu dengan orang-orang yang berbeda. Karena dengan menjadi minoritas itu akan membuat kita bisa membawa pesan damai dengan interaksi sehari-hari. Kalau berkolaborasi, berkolaborasilah dengan yang beda-beda,” pesannya.
Diwawancara usai dialog, Ayu mengatakan bahwa saat ini penting sekali berpikir kritis, karena hidup di masa informasi yang overload.
“Kalau dalam pendidikan, perlu rasa ingin tahu dan rasa skeptis yang sehat,” katanya.
Ayu Kartika Dewi menutup materinya dengan membacakan Deklarasi Damai Pemuda Sulawesi Tengah bersama Taslim, Koordinator Regional Duta Damai Dunia Maya Sulteng.
Selain Ayu Kartika Dewi, hadir pula Wakil Rektor III UIN Datokarama Dr. Momammad Idhan, dan Kasubdit Krimsus Ditintelkam Polda Sulteng, Nixon R. Singal.
Nixon menekankan materinya pada pengaruh dan dampak penggunaan media sosial di lingkungan kampus.
“Sebelum membagikan, perlu berpikir apakah ini bermanfaat atau tidak ketika mendapatkan sebuah informasi dari media sosial. Sehingga kita bisa bijak dan selektif menggunakan media sosial serta tidak provokatif,” kata Nixon.
Reporter : Iker
Editor : Rifay