Sempat Tertunda Akibat Listrik Padam, UAMBN di MAN 2 Palu Berjalan Lancar

oleh -
Kepala MAN 2 Palu, H. Muh. Anas saat memantau jalannya ujian, Rabu (13/03). (FOTO: MAL/YAMIN)

PALU – Hari pertama, Rabu (13/03), pelaksanaan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) di Kota Palu sempat tertunda karena pemadaman listrik.

Salah satu madrasah yang terpaksa menunda ujian, beberapa saat, adalah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Palu.

Kepala MAN 2 Palu, H. Muh. Anas, mengatakan, awalnya proses ujian berjalan baik, dibuka oleh Kepala Bidang Madrasah Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulteng.

“Setelah dibuka oleh Pak Kabid, pelaksanaannya tertunda kurang lebih setengah jam karena listrik padam.  Saya sampaikan kepada teknisi, operator dengan pengawas agar menyampaikan kepada peserta untuk menunggu karena genset kita tidak mampu melayani tiga ruangan yang kita gunakan ujian,” katanya.

Masalah tersebut, kata dia, langsung dikomunikasikannya ke Kabid Madrasah dan Kemenag Pusat.

“Jawaban yang diterima, jika tidak bisa dilanjutkan maka diberikan waktu untuk melaksanakan ujian susulan untuk sesi pertama,” tuturnya.

Menurutnya, peserta UAMBN di sekolahnya sebanyak 317 orang daru empat jurusan, yakni IPA, IPS, Bahas dan Ilmu-Ilmu Agama. Mereka dibagi dalam tiga sesi mengunakan tiga ruangan.

Anas menambahkan, untuk mengantisipasi kejadian yang sama dihari kedua, maka pihaknya akan menyiapkan genset .

Di tempat yang sama, teknisi Komputer MAN 2 Palu, Moh Ikbal, mengatakan, pihaknya sudah mencoba menggunakan genset, tapi jaringannya tidak stabil. Meski begitu, secara teknis, kata dia, tidak menggangu hasil ujian, karena ketika sudah dilakukan isian otomatis sudah tersimpan.

“Apalagi kita kita lengkapi server dengan Uninterruptible Power Supply atau UPS (Battery Backup) yang berfungsi untuk menyalurkan suplai listrik tambahan ke perangkat elektronik saat mati lampu atau terjadi gangguan listrik,” jelasnya.

Ikbal mengaku, pemanfaatan genset untuk pasokan listrik saat ujian, tidak efektif karena tegangannya tidak stabil.

“Kita betul-betul hanya mengharap PLN. Alhamdulillah meski lampu hidup mati, tapi ujian tetap berjalan lancar,” tutupnya.

Sebelumnya, Kepala Seksi Kurikulum dan Evaluasi Bidang Pendidikan Madrasah, Kanwil  Kemenag Sulteng, Dr. Jamil M. Nur mengatakan, secara umum seluruh MA di Sulteng telah siap untuk melaksanakan UAMBN.

Di Sulteng sendiri terdapat 5.503 siswa MAN yang mengikuti UAMBN 2019, mulai tanggal 13 sampai 15 Maret 2019.

Total jumlah tersebut, masing-masing dari Kota Palu berjumlah 912 siswa, Kabupaten Parigi Moutong 980 siswa, Poso 181 siswa, dan Tojo Unauna 240 siswa. Banggai 737 siswa, Banggai Laut 143siswa, Banggai Kepulauan 84 siswa, Sigi 493 siswa, Donggala 476 siswa , Tolitoli 709 siswa, Buol 296 siswa, Morowali 218 siswa dan Morowali Utara 34 siswa. (YAMIN)