Selain Sadar Hukum, Pemuda Juga Harus Punya Kemandirian Ekonomi

oleh -
Prof Heru Susetyo, Guru Besar Viktimologi UI, saat menjadi narasumber Workshop Penguatan Kapasitas Pemuda dalam Membangun Masyarakat Sadar Hukum, yang digelar PAHAM Cabang Sulteng, Ahad (18/12). (FOTO: IST)

PALU – Generasi muda Indonesia haruslah menjadi pribadi yang unggul untuk menggapai masa depan yang lebih baik, serta menjadi aset negara.

Pribadi yang unggul itu, selain pemuda yang sadar hukum, juga pemuda yang memiliki kemandirian ekonomi.

“Olehnya itu, mulai saat ini jadilah pemuda yang memiliki jiwa entrprenurship dan memiliki kemandirian secara ekonomi, agar kita memiliki nilai tawar,” kata menurut Zainal Aminin, narasumber dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, saat menjadi narasumber Workshop Penguatan Kapasitas Pemuda Dalam Membangun Masyarakat Sadar Hukum yang digelar Pusat Advokasi Hukum dan HAM (PAHAM) Cabang Sulawesi Tengah (Sulteng), Ahad (18/12).

Selain Zainal, turut menjadi narasumber, Anggota Komisi X DPR-RI Sakinah Aljufri, Prof Heru Susetyo selaku Guru Besar Viktimologi Universitas Indonesia juga ada praktisi advokat, Moh. Ridwan Limouno.

BACA JUGA :  Ketua KPU Sulteng Ingatkan Simpatisan Saling Menghargai Perbedaan Pilihan

Kepada peserta workshop, juga diberikan penguatan pemahaman tentang hukum, termasuk prosedur dalam melakukan kegiatan-kegiatan advokasi.

Direktur PAHAM Cabang Sulteng, Andi Parenrengi, menambahkan, tujuan umum diadakannya workshop adalah untuk menguatkan kapasitas pemuda dalam membangun masyarakat sadar hukum. Secara khusus, kata Andi, kegiatan ini juga bertujuan memberikan pengetahuan hukum kepada pemuda, sehingga pemuda dapat mengetahui tentang peraturan perundang-undangan.

“Melalui kegiatan ini, kita juga ingin membangun penataan hukum kepada pemuda, supaya pemuda dapat menaati hukum. Yang tidak kalah pentingnya, menanamkan sikap pengharapan terhadap hukum kepada pemuda, sehingga dapat menghargai hukum yang pada gilirannya dapat menciptakan ketertiban serta ketentraman dalam kehidupan bermasyarakat,” katanya.

Akibat lemahnya kesadaran hukum, lanjut dia, kehidupan masyarakat akan menjadi resah dan tidak tenteram. Sebaliknya, tingginya kesadaran hukum memunculkan masyarakat yang beradab.

BACA JUGA :  Warga Kecamatan Sirenja Sampaikan Sejumlah Masalah kepada Legislator Sulteng

Sementara itu, Ketua Panitia, Andi Ahmad S. Baropo, menambahkan, workshop dihadiri ratusan peserta yang dominan adalah mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Kota Palu, di antaranya Universitas Tadulako, IAIN Datokarama Palu, STIE Panca Bhakti Palu dan Universitas Muhammadiyah.

“Juga ada peserta wakil dari Ormas Kepemudaan dan Pelajar. Di antaranya Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan Pemuda Muhammadiyah,” kata Andi Ahmad. */RIFAY