PARIMO – Sejumlah sekolah di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dimungkinkan masuk dalam Konstruksi Dalam Pekerjaan (KDP) akibat adanya keterlambatan satu item pekerjaan.
“Pencairan tahap tiga 70 persen dari pekerjaan fisik baru dicairkan pada bulan Desember ini, memang ada beberapa sekolah menggunakan dana talangan karena dianggap mampu dan kuat secara finansial,” ungkap Kabid Pembinaan Sekolah Dasar, Dikbud Parimo, Ibrahim ditemui, Kamis (29/12).
Ia mengatakan, bagi sekolah kecil diakui dalam progres pekerjaan mengalami keterlambatan. Akan tetapi, mereka telah membuat pernyataan akan menyelesaikan dan bertanggung jawab hingga selesai pekerjaan sekolah.
Ia mengakui, dengan sisa waktu beberapa hari kedepan akan menyebrang tahun, lantas bagaimana perlakuan yang menyebrang tahun, sekolah-sekolah itu akan masuk dalam KDP nantinya pencatatan aset akan masuk di tahun 2023, tetapi pada 31 Desember pihaknya menyiapkan progres pekerjaan berapa persen belum selesai.
“Insyah Allah semua pekerjaan Januari bisa selesai, apabila pekerjaannya menyebrang tahun maka pencatatan asetnya ditahun 2023, tetapi ada pekerjaan selesai pertanggal 31 Desember atau sebelumnya pencatatan aset di tahun 2022 yang akan diperiksa BPK pada bulan Februari belanja 2022,” jelasnya.
Ketika ditanya apakah pencatatan aset menyebrang tahun bertentangan dengan aturan kata dia, in syah Allah tidak bertentangan karena pekerjaan ini pemberlakuannya swakelola berbeda dengan kontraktual.
Sebab persyaratan yang diberlakukan, dalam MOU mengkontrakan dengan pihak sekolah, akan dibayarkan apabila pekerjaan sudah mencapai 70 persen untuk memodali mereka untuk mencapai 100 pekerjaan.
Ia menambahkan, berdasarkan kerjasama terhitung dari 180 hari dimulai dari Agustus 2022 hingga Januari 2023, dan rata-rata sebagian besar sekolah telah menyelesaikan.
“Sekitar kurang lebih 10 sekolah menyebrang tahun, terdiri dari lima SD dan lima SMP perhitungan kasarnya,” pungkasnya.
Reporter: Mawan
Editor : Yamin