PALU – Sejarah baru buat buat cabang olahraga ( Cabor) balap motor, Pembalap Sulteng Carlos Demelos yang turun di nomor perorangan standar 150 cc, sukses meraih medali Perunggu di Sircuit Distrik Tanah Miring Merauke, Rabu (6/10).
Pembalap asal Kabupaten Tojo Unauna ini, telah menunjukan kelasnya di ajang adu kebut motor, sekalipun harus bersaing dengan para pembalap kenamaan dari Provinsi lain.
Humas KONI Sulteng Agus Manggona mengatakan, Carlos Demelos yang turun dengan nomor star 10 ini, mampu melampui lawan-lawannya dan melesat hingga naik podium di urutan ketiga dan meraih perunggu.
Sementara di urutan pertama dan peraih emas Fahmi Basong asal Papua serta Wahyu Nugroho asal Jawa Tengah peraih medali perak.
Menurut Agus, Raihan prestasi Carlos ini memang sangat beralasan, meski hanya dalam tenggang waktu dua bulan menjalani Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda), namun telah mampu menunjukan kemampuannya sebagai salah satu jawara jalan raya di ajang Multy Eveent.
“Di nomor beregu sebelumnya, Tim Sulteng yang menurunkan Carlos Demelos dan Ivan Rahmat, gagal menyumbangkan medali, karena capaian point tidak mendukung. Carlos diurutan 5 sementara Ivan Rahmat diurutan 15,” ujar Agus Manggona kepada media alkhairaat online saat dimintai keterangan lewat WhatsApp pribadinya,saat ini berada di Papua.
Sementara di nomor perorangan modifikasi 150 cc Anggi Setiawan hanya finis di urutan tujuh.
Sebenarmya Anggi Setiawan sempat memimpin hingga lap 18, urutan satu kemudian turun urutan kedua.
Namun karena persaingan yang sangat ketat. Lawan-lawannya pun terus berupa agar salah satu murid Valentino Rossi ini tergeser dan tidak naik podium.
Beruntung, di nomor perorangan standar 150 cc, Carlos Demelos tampil sangat gemilang dan memukau penonton.
Dia tidak hanya mengharumkan nama Sulteng, namun tanah leluhurnya Ampana Tojo Una-una.
Carlos juga telah memecahkan sejarah pembalap Sulteng dalam meraih medali di PON. Ini sejarah baru bagi road race Sulteng.
Keberhasilan Carlos Demelos ini, tidak lepas dari andil serta tangan dingin Ketua Pengprov IMI Sulteng Andi Nur B Lamakarate selaku maestro road race di bumi Tadulako.
Pilihannya merekrut Carlos untuk menjadi duta olahraga diajang balap motor PON Papua, sangatlah tepat. Ini juga semakin meyakinkan para pecinta raod race di Bumi Tadulako, bahwa sosok Carlos bocah kelahiran Ampana Tete telah meletakan sejaran Sulteng di Bumi Cendrawasih Papua.
Meski diketahui selama menjalani Puslatda di Hotel Sutan Raja, hanya Carlos semata atlet yang tidak mendapat kunjungan serta perhatian baik dari Pemerintah Kabupaten Touna, maupun IMI Cabang Touna, dalam memotivasi putra daerah. Tidak seperti, Kota Palu, Sigi, Parigi Moutong, Buol, dan Kabupaten Poso yang terang terangan akan memberikan bonus bagi atlenya apalagi penyumbang medali bagi kontingen Sulteng.
Sementara Manager Tim Balap Motor Sulteng Helmy Fahmy mengaku sangat bangga atas torehan sejarah yang dibuat Carlos Demelos di Tanah Papua.
“Jujur kami bangga, Balap Motor bisa sumbangkan Perunggu bagi Sulteng,” ujarnya.
Menurutnya, Anggi Setiawan yang turun dinomor modifikasi 150 cc sebenarnya telah memimpin dalam puluhan lap, namun lawan-lawannya berupaya menyingkarkannya dengan berbagai cara.
“Tapi begitulan di arena balap motor. Yang jelas Dewi Fortuna belum berpihak kepada kita dalam menambah pundi-pundi medali,” ungkapnya.
Meski demikian Carlos Demelos telah memecakan telur bagi peceklik medali diajang PON.
Ia juga berharap dengan capaian Carlos ini, baik IMI Cabang Touna maupun Pemkab harusnya peka serta memiliki sense of belongging atau rasa memiliki, karena Carlos adalah kebanggaan kita dan aset daerah yang harus dijaga dan diperhatikan termasuk kesejahteraannya.
Reporter: Irma/Humas KONI