PALU – Pihak Sekolah Dasar (SD) Perumnas yang berlokasi di Kelurahan Balaroa, masih membutuhkan ruang kelas tambahan karena jumlah siswa yang melebihi kapasitas, yakni di kelas satu, kelas lima dan kelas enam.
Pantauan media ini, para siswa tampak berhimpitan saat mengikuti proses belajar.
“Idealnya, dalam satu kelas itu sebanyak 32 orang, tapi sekarang satu kelas sudah mencapai 40 orang. Over kapasitas,” kata Kepala SD Perumnas, Sitti Utari Muh. Tahir, saat ditemui di ruang kelas belajar sementara (rukatara), Lorong Nosarara, Jalan Sungai Manonda, Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Sabtu (01/12).
Sejauh ini, kata dia, ada enam ruang kelas sementara bantuan dari BUMN dan BNI. Pihaknya masih membutuhkan sekitar empat ruang kelas tambahan.
Selain itu, ada pula bantuan dari Kemendikbud dan pihak lain berupa sarana dan prasarana berupa kipas angin, meja, kursi, televisi, laptop, dan infokus.
“Alhamdulillah bantuan baju sekolah, tas, alat tulis sudah cukup bagi anak-anak,” katanya.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah kota (pemkot) dan saat ini masih dicari jalan keluarnya.
Dia berharap, Bulan Januari nanti, empat ruang kelas tambahan ini bisa segera direalisasikan.
Perumnas Balaroa sendiri merupakan titik yang mengalami kerusakan paling parah akibat bencana alam tersebut. Seluruh bangunan yang ada di lokasi ini, amblas ditelan bumi. Korban jiwa juga banyak ditemukan di lokasi ini.
Sebelumnya, SD Inpres Perumnas sendiri terletak di Jalan Kanna, Perumnas. Saat ini, kondisi bangunan sekolah tersebut sebagian ambruk ke dalam tanah dan sebagian terbakar. Tidak ada satupun mobiler sekolah yang bisa diselamatkan. (IKRAM)