“Rumah Botol”, Upaya PT IMIP Perangi Sampah di Bahodopi

oleh -
Para siswa di SDN Labota diajarkan melakukan pemilhan sampah di “Rumah Botol” yang disediakan oleh PT IMIP. (FOTO: DOK. IMIP)

MOROWALI – PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) terus berupaya melakukan berbagai inovasi dalam rangka mewujudkan kebersihan di area sekitar kawasan industri.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah membiasakan masyarakat setempat, termasuk dunia pendidikan untuk menjaga kebersihan lingkungan sejak dini. Upaya yang bisa dilakukan adalah dengan pemberian contoh dan melakukan pembiasaan, termasuk dengan mengenalkan cara pemilahan sampah.

Anak pada usia dini atau masih di bangku sekolah dasar, dianggap sangat mudah diberikan pengetahuan atau diarahkan ke hal yang baik.

Sabtu (26/10) akhir pekan lalu, CSR PT IMIP menggandeng Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Ara Sinergi Berdaya, untuk memberikan sosialisasi pemilahan sampah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Labota, Desa Labota, Kecamatan Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah. Para guru dan ratusan siswa di sekolah itu dilibatkan.

Dalam rangkaiannya, IMIP menyerahkan bantuan prasarana “rumah botol”, sebuah wadah berukuran panjang 4 meter, lebar 2 meter, dan tinggi 1,5 meter untuk menampung tiga macam sampah, yaitu sampah berbahan plastik, logam, dan kertas.

Fasilitas rumah botol akan disalurkan di enam tempat, yaitu SD IMIP, SDN Labota, SMK Alkhairaat, SMP 4 Bahodopi, SMAN 1 Bahodopi, dan Lahan Sidaya.

“Setelah sampah sudah terpilah di rumah botol yang disediakan, nantinya tim KSM Ara Sinergi Berdaya mengangkut dan menimbangnya di Lahan Sidaya IMIP, kemudian dijual,” jelas Aditya Rivaldi Septiawan, selaku Staf CSR IMIP, Senin (28/10).

Ketua KSM Ara Sinergi Berdaya, Aryati mengatakan, lembaganya telah melakukan proses recycle yang lebih bernilai. Sampah yang diolah dan didaur ulang menjadi barang-barang yang lebih bermanfaat, antara lain menjadi wadah alat tulis, tas dari kreasi plastik kresek, dan gantungan kunci dari tutup botol plastik dan batok kelapa.

Kegiatan sosialisasi ini disambut positif oleh pengajar SD Labota. Hasrawati, salah satu guru kelas 6 SDN Labota mengatakan, pihaknya akan menerapkan pemilahan sampah pada kegiatan “Sabtu Bersih” setiap hari Sabtu. Aktivitas guru bersama siswa membersihkan lingkungan sekolah ini diadakan selama satu jam sesudah senam pagi.

“Kegiatan bersih-bersih ini sudah kami adakan sejak dua tahun lalu. Ini merupakan kegiatan pembelajaran bidang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5),” kata Hasrawati. */RIFAY