PARIMO – Sejumlah relawan membantu membersihkan rumah warga dari sisa-sisa material lumpur akibat banjir susulan di Desa Torue.
“Sejak Ahad (14/08) relawan Tagana sudah terlibat membantu mengevakuasi warga. Hari ini mereka ikut membantu pembersihan rumah warga terendam lumpur,” Ungkap Sekretaris BPBD Parimo, Moh Rivai, ditemui, Senin (15/08).
Ia menuturkan, hujan lebat terjadi pada Ahad siang mengakibatkan sungai Torue meluap dan merusak tanggul darurat, sehingga air leluasa masuk ke pemukiman warga hingga merendam tiga dusun di desa tersebut yakni Dusun 2, Dusun 3, dan Dusun 5.
Kata dia, pembersihan rumah warga terendam lumpur mengunakan peralatan seadanya. Pada proses pembersihan, warga kesulitan mengakses air bersih sebab sejumlah sambungan rumah tangga rusak diterjang banjir susulan.
“Sebelumnya Dinas Pekerjaan Umum sudah memperbaiki sambungan pipa rumah tangga dan warga sudah bisa memanfaatkan air bersih. Namun setelah banjir susulan, sebagian warga kesulitan mendapat air bersih,” tutur Rivai.
Menurut dia, Pemkab Parimo masih fokus terhadap pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak sejalan dengan kebijakan perpanjangan status tanggap darurat hingga 12 September 2022.
Dari peristiwa banjir susulan, kurang lebih 30 jiwa warga terdampak terpaksa harus mengungsi karena rumah masih terendam lumpur, ada pula perabotan dan peralatan rumah tangga hanyut tersapu air.
Ia menambahkan, penanggulangan bencana banjir bandang di Torue, pihaknya telah berkoordinasi lintas sektor guna percepatan penanganan tanggap darurat.
“Sungai Torue akan di tangani khusus oleh Balai Wilayah Sungai Sulawesi III (BWSS III), dan saat ini kegiatan normalisasi masih berlangsung untuk penanganan darurat,” pungkasnya.
Reporter : Mawan
Editor : Yamin