PALU – Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Palu, melakukan penanaman ratusan bibit pohon mangrove di pesisir Teluk Palu atau tepatnya di pantai Kelurahan Layana Indah, Kecamatan Mantikulore, Jumat (04/02).
Kegiatan penanaman mangrove yang melibatkan pemerintah kelurahan setempat dan personel Brimob Polda Sulteng itu, masih dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas yang akan jatuh pada tanggal 28 Februari 2022 mendatang.
Pantai Kelurahan Layanan Indah sengaja dipilih oleh Basarnas sebagai sasaran penanaman mangrove, mengingat wilayah tersebut adalah salah satu titik yang mengalami dampak terparah akibat terjangan gelombang tsunami, tanggal 28 September 2018 lalu.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Andrias Hendrik Johanes, mengatakan, penanaman mangrove kali ini dalam rangka memeriahkan HUT Basarnas dan serentak dilaksanakan seluruh Kantor Pencarian dan Pertolongan di Indonesia, termasuk di pusat.
Ia berharap agar bibit-bibit mangrove yang telah ditaman, bisa dipelihara dan dijaga bersama sehingga menjadi ekosistem yang baik di pesisir Teluk Palu, khususnya di Layana Indah.
“Kita juga meminta kepedulian kepada masyarakat setempat untuk sama-sama menjaga kelangsungan hidup mangrove ini sehingga bisa memberikan manfaat,” katanya.
Pihaknya juga akan memonitor perkembangan bibit mangrove yang telah ditaman tersebut. Sewaktu-waktu, kata dia, pihaknya juga akan melakukan komunikasi dengan Lurah Layana untuk mengecek kondisi mangrove yang ada.
“Kalau nanti ada yang mati kami akan menggantinya, karena tidak sewajarnya kalau setelah penanaman langsung kita biarkan begitu saja tanpa dipantau sejauhmana pertumbuhannya,” katanya.
Di tempat yang sama, Lurah Layana Indah, Sudarman, mengatakan, menyampaikan terima kasih kepada pihak Basarnas Palu yang telah melakukan kegiatan penanaman pohon mangrove di wilayah eks tsunami itu.
“Kegiatan ini sangat positif karena setiap air pasang, biasanya air laut ikut naik ke daratan juga. Kami rasa ini adalah bentuk pemeliharaan ekosistem yang dilakukan oleh Basarnas,” katanya.
Setelah tsunami, kata dia, beberapa lembaga juga sudah melakukan kegiatan yang sama di pantai Layana, termasuk dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu dan kalangan mahasiswa.
“Tahun ini pun kami mengajukan kembali ke DLH untuk menanam sekitar 1000 pohon lagi karena melihat lahan yang masih begitu luas yang masih bisa ditanami,” ujarnya.
Meski demikian, kata dia, sesuai permintaan dari nelayan setempat, perlu diberikan jalur yang bisa dilewati perahu ketika mereka turun mencari ikan di laut.
“Ke depan kami akan tata sehingga tidak mengganggu kegiatan nelayan di sini,” katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga menginginkan agar lokasi tersebut bisa menjadi destinasi wisata mangrove di Kota Palu, sehingga masyarakat juga bisa melaksanakan kegiatan ekonomi di tempat tersebut.
“Insya Allah juga 2023 Palu bisa dapat Adipura, karena salah satu indikator penilaiannya adalah kebersihan laut,” tutupnya.
Dalam rangka peringatan HUT ke-50 tersebut, Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu juga telah menggelar kegiatan donor darah, Rabu (02/02) lalu. Kegiatan tersebut menargetkan bisa mengumpulkan 50 kantong darah.
Tak hanya itu, Basarnas Palu juga menggelar serangkaian kegiatan sosial dan olah raga, seperti penyaluran bantuan kepada masyarakat miskin dan panti asuhan.
Demikian halnya dengan kegiatan olah raga yang dikhususkan untuk kalangan internal Basarnas Palu, seperti volly, tenis meja, dan futsal. (RIFAY)