Puluhan Ekor Sapi di Morowali Terindikasi Terpapar PMK

oleh -
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Morowali Andi Irman.

MOROWALI – Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kini sudah masuk di Kabupaten Morowali. Pemerintah setempat  telah mendeteksi  kurang lebih 30 ekor sapi terindikasi terjangkit penyakit tersebut, tepatnya di Kecamatan Witaponda.

Kapala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Morowali, Andi Irman saat dikonfirmasi, Rabu (21/09) mengatakan, bahwa gejala PMK pada sapi itu berdasarkan informasi dari petugas di lapangan.

“Kurang lebih sekitar 30 ekor sapi yang sudah terindikasi penyakit PMK, dan diharapkan kepada para pedagang hewan ternak jangan dulu memasukkan atau mengeluarkan hewan ternak dari luar Morowali dan sebaliknya,” katanya.

Kata Andi Irman, indikasinya virus tersebut masuk ke Witaponda karena adanya pembelian sapi dari Morowali Utara (Morut) yang diduga telah terjangkit virus PMK, yang kemudian menular ke ternak yang lain.

BACA JUGA :  Lanal Palu Gelar Olahraga Bersama dan Panen Raya

“Virus ini menular dan dapat menyebabkan kematian pada hewan ternak lainnya,” ucapnya.

Ditambahkan Andi Irman pihaknya masih menunggu hasil Laboratorium untuk memastikan bahwa penyakit tersebut betul PMK atau penyakit lainnya.

“Hasil pengecekan di lapangan sudah ada ciri-ciri ada sapi terindikasi kena penyakit tersebut, tetapi kami masih menunggu hasil laboratorium dari sample yang kami kirim,” tutup mantan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Morowali itu.

Sementara itu, Kapolres Morowali AKBP. Suprianto mengatakan, dari hasil pengecekkan di lapangan bersama pemerintah daerah, bahwa memang ada beberapa hewan ternak (sapi) yang terindikasi terpapar PMK. Atas hal tersbeut, dokter hewan sudah mengambil sampel untuk diuji lab dan saat ini masih menunggu hasilnya.

BACA JUGA :  Sidang Pembentukan AKD DPRD Palu, Irsan Satria Terpilih Pimpin Komisi A

“Kami himbau kepada masyarakat yang memiliki hewan ternak agar diperhatikan apabila ada tanda-tanda terkena PMK, agar melaporkan kepada Dinas terkait dan untuk sementara waktu tidak ada mobilitas hewan ternak antar daerah hal ini, untuk menghidari penyebaran yang lebih luas,” Kata Kapolres.

Reporter : Harits
Editor : Yamin