PT Vale-YPS Kolaborasi Tingkatkan Mutu Pendidikan di Loeha Raya

oleh -
FOTO: DOK. PT VALE

LUWU TIMUR – PT Vale Indonesia Tbk terus berupaya peningkatan mutu pendidikan di wilayah operasinya.

Sebagai langkah awal, PT Vale bersama Yayasan Pendidikan Sorowako (YPS) melakukan pengembangan sekolah-sekolah yang berada di lima desa yaitu Rante Angin, Loeha, Bantilang, Masiku dan Tokalimbo.

Wujudnya berupa pembinaan dari Sekolah Umum YPS bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Luwu Timur, serta PT Vale Indonesia.

Jenis kegiatannya diawali dengan melakukan observasi ke 15 sekolah (TK-SMA), kemudian dilakukan pelatihan merujuk pada hasil asesmen.

Melalui program Pelatihan Kurikulum Satuan Pendidikan se-Loeha Raya, PT Vale bertekad untuk membantu mengembangkan sekolah-sekolah di Loeha Raya.

Pelatihan yang berlangsung Senin (13/05) hingga Jumat (17/ 05) diikuti 36 guru yang mewakili sekolah tingkatan TK-SMA se-Loeha Raya yang dimentori sembilan guru YPS yang juga merupakan kepala sekolah YPS.

Sekolah yang mendapatkan pendampingan terdiri dari tujuh Taman Kanak-Kanak (TK), lima SD, SMP, dan satu SMA.

Director External Relations PT Vale, Endra Kusuma, mengatakan, sejalan dengan nilai-nilai PT Vale untuk meningkatkan kualitas masyarakat, program pelatihan diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas para tenaga pendidik khususnya yang ada Loeha Raya.

BACA JUGA :  Kerukunan di Morowali Terawat Baik, Karyawan Hindu PT IMIP Bebas Beribadah

Apalagi, kata dia, program ini mengedukasi tenaga pendidik agar dapat menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP), meningkatkan kapasitas pendidik melalui pelatihan dan workshop merancang pembelajaran dan penilaian berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang mendorong siswa harus mampu berpikir kritis dan kreatif (critical thinking dan creativity).

Salah seorang peserta pelatihan yang juga Kepala SDN 279 Rante Angin, Sungi menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara atas pelayanan terbaik yang diberikan kepada peserta.

“Pelatihan sepekan ini membawa sudut pandang baru, khususnya bagi kami (para guru) yang berasal dari seberang Danau Matano. (Pelatihan) ini memberi keyakinan bahwa manfaat yang kami peroleh akan berkelanjutan dan memiliki tindak lanjut yang berarti, tidak hanya berakhir di sini,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Sekolah Umum YPS, Sulhaeni mengatakan, tanggung jawab mereka sebagai pendidik adalah untuk berbagi apa yang dimiliki, termasuk dalam pembentukan standar observasi terhadap sekolah itu sendiri.

BACA JUGA :  Lestarikan Fungsi Hutan dan Lingkungan, Perusahaan Lain Diharap Ikuti Langkah PT Vale

“Dukungan dari PT Vale menjadi modal utama dalam memastikan proses akreditasi sekolah-sekolah di jenjang TK, SD, SMP, SMA, mengikuti jejak YPS yang telah berhasil mencapai akreditasi A.
“Kami siap berbagi pengalaman dan mendampingi sekolah-sekolah lainnya dalam proses akreditasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah,” paparnya.

Tak hanya materi di dalam ruangan, para guru juga berkesempatan melihat langsung proses belajar-mengajar dan fasilitas TK-SMA yang ada di Yayasan Pendidikan Sorowako.

Peserta diajak mengunjungi Taman Kehati (Keanekaragaman Hayati) Sawerigading Wallacea.

PT Vale memperkenalkan penerapan good mining practices ke tenaga pendidik, agar mereka setelah kembali bisa mendapatkan pengetahuan tentang penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), bagaimana mengajarkan siswa berkarakter dengan belajar dari lingkungan sekitar.

Hal ini sesuai dengan prinsip PT Vale yang mengedepankan 3P (Profit, People, Planet).

Kepala SDN 273 Masiku, Surianto menyampaikan kesannya usai mengunjungi Taman Kehati PT Vale.

BACA JUGA :  PT Vale Wujudkan Kontribusi ESG Sektor Tambang

Dia mengatakan telah mendapat pandangan yang memukau tentang persiapan untuk penanaman kembali bibit-bibit di lokasi tambang. Selain itu, kunjungan ini disebutnya kesempatan yang langka.

“Melihat berbagai jenis tanaman yang disiapkan untuk penghijauan, termasuk buah-buahan, merupakan pengalaman yang sangat berkesan bagi kami. Inisiatif untuk mengembalikan kehidupan pada tanah yang tergundul dengan menanam kembali bibit-bibit dari Nursery adalah langka yang sangat positif,” katanya.

Director Environment & Permit Zainuddin menuturkan, sejak awal PT Vale telah menyiapkan lokasi Nursery untuk memastikan ketersediaan bibit secara berkelanjutan.

Selain itu juga ada Arboretum di Taman Kehati sebagai sarana edukasi bagi masyarakat mengenai berbagai macam pohon dan tanaman endemik di Sulawesi Selatan yang perlu kita lestarikan bersama.

“Upaya ini tidak hanya tentang mengembalikan lahan ke keadaan semula, tetapi juga tentang memberikan contoh kepada masyarakat bagaimana menjaga lingkungan. Dia berharap melalui kunjungan ini para guru akan membantu menyebarkan pesan-pesan pelestarian lingkungan kepada anak-anak didik mereka,” tutupnya. *