MOROWALI – PT Vale Indonesia Tbk terus memperkuat komitmennya dalam menciptakan manfaat jangka panjang melalui program pemberdayaan masyarakat secara inklusif di proyek Indonesia Growth Project (IGP) Morowali.
Di Morowali, PT Vale secara aktif melibatkan partisipasi pemuda dan perempuan dalam sektor pertanian, pelatihan, UMKM, serta kegiatan sosial.
“Kami menggunakan pendekatan partisipatif dan berbasis komunitas. Masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga dilibatkan dalam perencanaan dan evaluasi program,” kata Head of Bahodopi Project PT, Industrial Growth Project (IGP) Morowali, Wafir, baru-baru ini.
Kata dia, Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di Morowali telah dijalankan PT Vale sejak tahun 2015 dengan total alokasi anggaran mencapai Rp68 miliar hingga kuartal I tahun 2025.
Lebih lanjut Wafir mengatakan, PT Vale menjalankan berbagai inisiatif sosial dalam kerangka Program PPM, yang mencakup sektor pendidikan, pelestarian lingkungan, dan kesehatan.
Program ini, kata dia, dirancang secara partisipatif untuk menjawab kebutuhan masyarakat di sekitar wilayah operasi, dengan tetap mengedepankan prinsip keberlanjutan dan dampak jangka panjang.
“Kami berinvestasi pada pendidikan, infrastruktur, pelestarian budaya, serta peningkatan kesejahteraan sebagai bagian dari komitmen jangka panjang untuk bertumbuh bersama komunitas dan memperkuat peran sosial kami sebagai perusahaan,” katanya.
Wafir menguraikan, untuk sektor kesehatan, pada tahun 2024 PT Vale IGP Morowali memfokuskan upaya penanganan stunting dan peningkatan gizi ibu hamil serta balita di wilayah pemberdayaan.
Bersama Dinas Kesehatan Morowali dan kader desa, perusahaan menyalurkan makanan tambahan dan memberikan edukasi gizi, pemantauan tumbuh kembang, serta pendampingan keluarga.
Program ini ditargetkan rampung pada kuartal I 2025 sebagai strategi jangka panjang dalam memperkuat kesehatan generasi mendatang.
Selain pendekatan kuratif, perusahaan juga menjalankan inisiatif promotif dan preventif seperti program “Satu Pohon Satu Rumah” di Desa Bohomahi untuk mendorong konsumsi gizi seimbang melalui penanaman pohon kelor dan kegiatan senam bersama.
PT Vale juga mendukung UKBM Herbal melalui pendampingan kelompok PKK di delapan desa dalam produksi, sanitasi, administrasi, dan sertifikasi halal produk herbal lokal. Beberapa kelompok telah memperoleh sertifikat halal, memperluas akses pasar dan meningkatkan nilai ekonomi komunitas.
Di sektor kemandirian ekonomi, PT Vale melalui IGP Morowali juga mendorong transformasi ekonomi lokal yang berkelanjutan dengan fokus pada peningkatan pendapatan riil, penciptaan lapangan kerja, dan penguatan rantai nilai komunitas.
Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) telah mendampingi budidaya padi organik seluas 11,03 hektar di empat desa dan sayuran organik 3,81 hektar di tujuh desa, serta berhasil memperoleh sertifikasi dari INOFICE.
Program ini memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kualitas dan daya saing produk pertanian lokal.
Pengembangan inovasi bisnis dilakukan melalui PEPSOLI, yaitu model usaha petani organik yang mengintegrasikan produksi hingga distribusi dan pemasaran beras organik. Produk PEPSOLI telah menjangkau berbagai segmen pasar dengan kemasan bervariasi, didukung strategi pemasaran digital dan partisipasi dalam pameran.
Melalui pendekatan kolaboratif dengan kelompok tani, toko, agen, dan tengkulak lokal, serta pemanfaatan teknologi tepat guna, PEPSOLI memperluas jangkauan distribusi sekaligus menciptakan nilai tambah dari hasil samping pertanian.
Kemandirian Ekonomi PT Vale Indonesia melalui proyek IGP Morowali terus memperkuat sektor UMKM sebagai pilar kemandirian ekonomi lokal.
Sepanjang 2024, pendampingan dilakukan melalui pelatihan interaktif dan aplikatif di Desa Laroue, mencakup perencanaan bisnis, manajemen produksi, dan strategi pemasaran untuk tiga kelompok usaha: Nata de Coco, Ikan Asap, dan Sambal Lumako. Pendekatan ini bertujuan menciptakan pelaku usaha yang adaptif dan inovatif serta mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Hasil dari program ini mulai terlihat, seperti keberhasilan Sambal Lumako meraih Juara Favorit di Festival Sambal Nusantara 2024, serta partisipasi UMKM binaan dalam Jamu International Expo untuk mempromosikan produk herbal lokal.
“Kami mengusung strategi pengembangan UMKM berbasis komunitas secara berkelanjutan, sejalan dengan prinsip ESG dan mendukung target SDG terkait pertumbuhan ekonomi, inovasi industri, serta konsumsi dan produksi yang berkelanjutan,” tutup Wafir. (RIFAY)