JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk mengumumkan pencapaian signifikan dalam perjalanan keberlanjutannya, yaitu pembaruan peringkat risiko ESG (Environmental, Social, and Governance) menjadi 29,4 dari Sustainalytics, dan menempatkan perusahaan dalam kategori risiko ESG Menengah.

PT Vale adalah perusahaan nikel Indonesia dengan peringkat risiko ESG terendah yang mencapai kategori ini.

Hal ini menunjukkan komitmen teguh PT Vale untuk terus memperkuat praktik keberlanjutannya.

Dari total 238 perusahaan logam terdiversifikasi secara global yang dinilai oleh Sustainalytics, kurang dari 20%yang berhasil mencapai peringkat Risiko ESG Menengah, Rendah, atau Negligible.

PT Vale secara khusus menonjol sebagai satu-satunya perusahaan nikel Indonesia dalam kelompok bergengsi ini, yang semakin memperkuat kepemimpinan perusahaan dalam kinerja ESG di sektor pertambangan nikel.

“Ini adalah momen yang membanggakan bagi PT Vale Indonesia saat kami terus mengintegrasikan praktik keberlanjutan di seluruh aspek operasi kami,” kata Bernardus Irmanto, Chief Sustainability and Corporate Affairs Officer PT Vale Indonesia.

Kata dia, peningkatan peringkat ESG tidak hanya mencerminkan kemajuan PT Vale, tetapi juga merupakan komitmen terhadap masa depan.

“Kami bertekad untuk terus menurunkan risiko ESG dan memainkan peran penting dalam lanskap pertambangan berkelanjutan di Indonesia,” katanya.

Morningstar Sustainalytics adalah firma riset dan peringkat ESG terkemuka yang menilai perusahaan publik berdasarkan kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) mereka.

Sustainalytics diakui sebagai Penyedia Riset dan Data ESG Terbaik oleh Environmental Finance dan Investment Week, yang mengonfirmasi bahwa peringkatnya adalah yang paling kredibel dan berpengaruh dalam membantu investor menilai kinerja ESG perusahaan sebagai bagian dari keputusan investasi mereka.

Peringkat Sustainalytics juga menjadi penentu utama untuk dimasukkan dalam Indeks IDX ESG Leaders, sebuah indeks yang diluncurkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), yang hanya mencakup penerbit yang mematuhi prinsip ESG sebagai standar untuk praktik bisnis dan investasi berkelanjutan.

Peringkat risiko menengah di Sustainalytics, terutama di industri pertambangan logam terdiversifikasi, merupakan pencapaian signifikan bagi perusahaan pertambangan, mengingat tingginya eksposur industri ini terhadap risiko ESG.

Skor ini menunjukkan bahwa perusahaan telah secara efektif mengelola risiko utama lingkungan, sosial, dan tata kelola serta menerapkan langkah-langkah untuk menangani isu-isu ESG. Namun, masih ada peluang perbaikan di beberapa area.

Peringkat ini memberi sinyal kepada investor bahwa perusahaan proaktif dalam menangani isu-isu ESG dan berada dalam posisi yang baik untuk meningkatkan kinerjanya lebih lanjut, dengan celah-celah yang masih dapat dikelola untuk perbaikan berkelanjutan dan jangka panjang.

Dengan skor terbaru 29,4, PT Vale menempati posisi ke-27 dari 195 perusahaan global dalam kategori logam terdiversifikasi, menempatkannya di antara perusahaan papan atas dalam hal pengelolaan risiko terkait praktik ESG.

Pencapaian ini sangat signifikan mengingat tekanan yang dihadapi industri pertambangan global, di mana persyaratan regulasi, ekspektasi masyarakat, dan pengawasan investor semakin fokus pada kinerja ESG. Kemajuan PT Vale mencerminkan pendekatan proaktif perusahaan dalam menghadapi tantangan ini.

Tantangan di Industri Pertambangan dan Solusi Strategis PT Vale

Saat ini, PT Vale secara konsisten berusaha untuk meningkatkan kinerja ESG perusahaan melalui perbaikan berkelanjutan. Tujuan berikutnya adalah mengatasi kesenjangan yang ada, memastikan manajemen risiko ESG yang lebih komprehensif dan efektif di masa mendatang.

“Target kami bukan hanya menjadi yang terbaik di tingkat nasional, tetapi juga bersaing dengan perusahaan nikel di tingkat global, dengan ambisi jangka panjang untuk meraih peringkat risiko rendah,” kata Bernadus.

PT Vale sangat menyadari tanggung jawab lingkungan dan sosial yang melekat dalam operasinya. Pencapaian skor risiko menengah ini tidak terlepas dari upaya di semua tingkat PT Vale dalam mengimplementasikan Praktik Penambangan Berkelanjutan (GMP) dan integrasi praktik ESG ke dalam struktur inti organisasi.

Komitmen ini tercermin dalam adopsi Sistem Manajemen Lingkungan yang selaras dengan standar internasional, dengan prioritas pada keselamatan, serta keterlibatan proaktif dengan komunitas. PT Vale terus belajar dari pencapaian sebelumnya, mengidentifikasi kesenjangan, dan mengembangkan program-program untuk menanganinya.

Perusahaan meningkatkan kinerja ESG-nya melalui pendekatan praktik berkelanjutan, sebagaimana dijabarkan dalam peta jalan ESG, yang menjadi panduan bagi pengembangan masa depan PT Vale.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, PT Vale telah menerapkan beberapa inisiatif utama:

  1. Pengelolaan Lingkungan: PT Vale memprioritaskan upaya reklamasi progresif dan konservasi keanekaragaman hayati, dengan fokus pada meminimalkan gangguan lahan dan memastikan bahwa area tambang dikembalikan ke kondisi alaminya. Penggunaan energi hidro oleh perusahaan dan komitmen terhadap dekarbonisasi memainkan peran penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.
  2. Tanggung Jawab Sosial: PT Vale telah berinvestasi dalam program-program komunitas lokal yang mendorong pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, memastikan bahwa operasinya memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan daerah-daerah di mana perusahaan beroperasi.
  3. Praktik Tata Kelola: Dengan memperkuat kerangka tata kelola, PT Vale memastikan kepatuhan terhadap standar global, meningkatkan transparansi, dan akuntabilitas di semua tingkatan organisasi.

“Kami akan terus meningkatkan standar keberlanjutan di industri pertambangan Indonesia,” tambah Bernardus.

Menurutnya, ini bukan hanya tentang memenuhi ekspektasi, tetapi tentang menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan, masyarakat, dan negara.

“Hasil ini merupakan umpan balik yang berharga bagi PT Vale Indonesia dan kesempatan untuk berada di panggung global,” imbuhnya. *