JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk (“PT Vale” atau “Perseroan”, IDX Ticker: INCO) dan entitas anaknya (bersama-sama “Grup”) hari ini mengumumkan pencapaian kinerja keuangan yang telah diaudit untuk 2021.
Perseroan membukukan hasil yang kuat dengan EBITDA sebesar AS$391,9 juta, meningkat 44% dari EBITDA tahun sebelumnya.
“Kami mencapai enam tahun kalender bebas kematian berturut-turut dan berhasil mengurangi dampak Covid-19. Harga nikel yang lebih tinggi diiringi dengan disiplin biaya yang kuat memberikan dampak positif pada kinerja keuangan kami,” kata Febriany Eddy selaku CEO dan Presiden Direktur Perseroan, Kamis (24/02).
Ia menambahkan, grup mencatat penjualan sebesar AS$953,2 juta pada tahun 2021 atau 25% di atas penjualan yang tercatat pada tahun 2020 sebesar AS$764,7 juta. Harga realisasi rata-rata pengiriman nikel dalam matte adalah AS$14.309 per ton, meningkat dari level tahun 2020 sebesar AS$10.498 per ton.
Pada tahun 2021, lanjut dia, konsumsi HSFO, diesel dan batubara mengalami penurunan sejalan dengan volume produksi yang lebih rendah karena kami menurunkan pengaturan daya untuk tanur listrik empat yang telah memasuki usia.
“Pada bulan Desember kami memulai shutdown pembangunan kembali tanur listrik empat dan pembangunan kembali tersebut akan berlangsung selama sekitar lima bulan. Harga rata-rata HSFO, diesel dan batubara juga meningkat masing-masing sebesar 42 persen, 28 persen dan 62 persen,” urainya.
Sementara itu, lanjut dia, kas dan setara kas Grup pada 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020 masing-masing sebesar AS$508,3 juta dan AS$388,7 juta karena Grup menerima pendapatan yang lebih tinggi pada tahun 2021.
“PT Vale akan senantiasa berhati-hati mengontrol pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas,” jelasnya.
Selain itu, PT Vale juga mengeluarkan sekitar AS$180,7 juta untuk belanja modal pada tahun 2021, mengalami peningkatan dari yang dikeluarkan pada tahun 2020 sebesar AS$152,1 juta terutama disebabkan oleh pengeluaran yang lebih tinggi untuk kelangsungan dan modal pertumbuhan pada tahun 2021.
Selanjutnya, pada Desember 2021, untuk kedua kalinya PT Vale menerima predikat PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Ini menandai untuk kedua kalinya penilaian prestisius tersebut diberikan kepada perusahaan tambang dan pengolahan nikel terintegrasi di Indonesia. Kami bersyukur dan akan terus meningkatkan praktik-praktik penambangan yang baik dalam operasi kami untuk masa depan yang lebih baik,” tambahnya.
Ia menyatakan, perseroan akan tetap fokus pada berbagai inisiatif produktifitas dan penghematan biaya untuk mempertahankan daya saing perseroan dalam jangka panjang tanpa mengompromikan nilai utamanya, yaitu keselamatan jiwa merupakan hal terpenting, menghargai kelestarian bumi dan komunitas kita. ***