LUWU TIMUR – PT Vale Indonesia Tbk membentuk Gerakan Pencegahan Stunting dan Pemenuhan Gizi (Genzi), di Gedung Ontaeluwu, Luwu Timur, Sorowako, baru-baru ini.
Pada kegiatan tersebut, PT Vale menyerahkan bantuan 450 paket makan sehat secara simbolis kepada tiga ibu hamil dan tiga bayi kurang gizi dan selanjutnya akan diserahkan juga ke area kecamatan lain di area pemberdayaan..
Kegiatan disaksikan Bupati Luwu Timur Budiman dan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo.
Anggota Genzi merupakan anak-anak usia remaja yang dipilih menjadi ujung tombak edukasi remaja lainnya di sekolah. Peran mereka melakukan edukasi pola hidup sehat, cegah stunting di 11 SMA dan sederajat yang tersebar di empat kecamatan area pemberdayaan PT Vale.
Head of External Relations, Endra Kusuma, mengatakan, pihaknya bersama Pemkab Lutim akan terus mendorong inovasi-inovasi pencegahan stunting, dengan melibatkan para remaja guna mempersiapkan generasi yang sehat di masa depan.
Menurutnya, pembagian makanan sehat untuk ibu hamil dan bayi kurang gizi perlu dilakukan, sebab salah satu faktor terjadinya stunting dipengaruhi oleh kurangnya akses makanan ibu hamil dan balita terhadap makanan bergizi dan tidak beragam.
Endra menegaskan, kegiatan ini selaras dengan tujuan PT Vale, yakni hadir untuk meningkatkan kualitas hidup dan membangun masa depan yang lebih baik bersama. Menurutnya, esensi pertambangan berkelanjutan adalah membawa kemanfaatan sebesar-besarnya bagi kehidupan.
Sementara itu, Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo mengapresiasi PT Vale yang memiliki program sejalan dengan program pemerintah. PT Vale dinilai tidak hanya fokus terhadap keuntungan, tetapi juga sangat memperhatikan lingkungan, dan kemajuan masyarakat sekitar area operasinya.
“Hari ini saya saksikan sendiri, PT Vale memiliki kepedulian besar terhadap kemajuan masyarakat. Dengan demikian, saya optimis sumber daya manusia (SDM) Lutim akan unggul,” ujar Hasto.
Hasto mengatakan, Sumber Daya Alam (SDA) akan habis. PT Vale dalam beroperasi telah mempersiapkan kehidupan masyarakat pascatambang, dengan menciptakan generasi yang sehat dan cerdas.
Selain itu, Hasto juga mengapresiasi kolaborasi Pemkab Lutim, PT Vale, dan masyarakat dalam upaya menurunkan prevalensi stunting di daerahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Budiman juga memuji PT Vale yang selalu mendukung program pemerintah, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan kualitas SDM di Lutim. Katanya, selama 56 tahun PT Vale di Lutim selalu membawa kebaikan dan kebersamaan, antara perusahaan, masyarakat, dan pemerintah.
“Tahun ini PT Vale menyalurkan 300 juta kepada 38 desa binaan di area pemberdayaan di luar program rutin PT Vale, dan 30% dari anggaran tersebut, disalurkan untuk kegiatan intervensi spesifik dan sensitif percepatan penurunan stunting di desa. Saya berharap anggaran yang diberikan PT Vale dapat tepat guna dan dimanfaatkan dengan baik,” tegasnya.
Budiman juga memaparkan mengenai data stunting di Lutim, dari laporan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Lutim 2022 adalah 22,6%. Sementara pada Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 sebesar 26%, atau terjadi kenaikan 3,4%.
Dalam mendukung upaya penurunan stunting, PT Vale juga membangun tujuh titik sumur bor dan tandon air di Kecamatan Wasuponda, untuk menghadirkan air bersih yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat. Sumur bor ini telah beroperasi dan disalurkan ke seluruh desa di Wasuponda.
Program ini sebagai wujud sinergi terhadap pembangunan dan kemandirian pascatambang.
Dalam kesempatan kunjungan ke lokasi sumur bor, Bupati Budiman bersama Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo juga mengecek kejernihan dan kebersihan airnya. Keduanya, Hasto dan Budiman sepakat bahwa air yang dihasilkan dari sumur bor tersebut sangat bersih, sama seperti air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Hasto mengapresiasi PT Vale telah menghadirkan air bersih di masyarakat, karena air bersih sangat penting bagi masyarakat, khususnya para ibu hamil dan anak balita.
Dalam kesempatan yang sama, Budiman meminta kepada masyarakat agar sumur bor yang dibangun PT Vale dimanfaatkan dengan baik. Ia mengajak masyarakat untuk mendukung semua program pemerintah dan PT Vale.
“Wilayah pemberdayaan PT Vale mencakup 38 desa di empat kecamatan. Program-program PT Vale juga dielaborasi dalam bentuk Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri (PKPM) yang dirancang selama lima tahun ke depan, sehingga bisa diuji dan dievaluasi bersama. Semoga kebaikan-kebaikan yang kita lakukan dapat bermanfaat bagi masyarakat,” tutupnya