MOROWALI – PT Vale Indonesia memulai proyek penambangan dan  pembangunan smelter blok Bahodopi, dengan nilai investasi Rp 37 triliun.

Dimulainya proyek itu ditandai dengan Graoundbreaking yang dilaksanakan di dua tempat. Di Desa Sambalagi, Kecamatan Bungku Pesisir dan Desa Bahomotefe, Kecamatan Bungku Tengah, Jumat (10/02).

Peresmian Smalter, di Desa Sambalagi dihadiri oleh Menteri Koordinator Perekonomian (Menko), Airlangga Hartanto, Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura, Bupati Morowali, Taslim,  Presiden Komisaris PT Vale Indonesia, Deshnee Naidoo dan para petinggi PT Vale lainnya.
Di Desa Bahomotefe, peresmian penambangan ore nikel dihadiri Wakil Bupati  Morowali, Najamudin, beserta Forkompimda, Camat dan sejumlah kepala desa.

Blok Bahodopi akan dikerjakan oleh PT Bahodopi Nikel Smelting Indonesia (BNSI). Perusahaan patongan PT Vale dengan dua mitranya dari China, Taiyun Iron dan Syeel (Tisco) dan Shandong Xinchai Tecnology (Xinhai). Proyek Smelter  dikembangkan PT Anugrah Tambang Industri (ATI).

Airlangga dalam sambutannya berharap, kedua proyek tersebut bisa diselesaikan dalam waktu 2,5 tahun.

“Semoga setelah peletakan batu pertama akan terus diikuti oleh batu-batu lainnya,” harapnya.

Kata Airlangga, proyek tersebut masuk dalam kategori Proyek Strategis Nasional. Olehnya, dia meminta pemerintah daerah dan aparat membantu pelaksanaan proyek.
CEO Vale, Feriany Eddy menyampaikan, proyek tersebut menjadi pertambangan nikel terintgrasi rendah karbon, dengan produksi nikel berkapasitas hingga 73.000 ton pertahun.

“Blok Bahodopi akan jadi pabrik Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) pertama di Indonesia, yang didukung dengan pembangkit listrik tenaga gas berkapasitas 500 Megawatt. Area tambang disiapkan fasilitas kebun pembibitan untuk mendukung revegetasi lahan, ” jelasnya.

Diakuinya, rencana itu sesuai komitmen Vale untuk menurunkan emisi karbon hingga 33 persen pada 2030 dan net zero emisi hingga 2050.

Kata Feriany, pada fase konstruksi Blok Bahodopi akan menyerap 15.000 pekerja, dan saat beroperasi akan menyerap 3.500 pekerja.

Dalam perekrutan warga lokal, PT BNSI sudah melakukan pelbagai pelatihan peningkatan skill   dan pengetahuan.

“Saat ini sudah dilakukan pelatihan teknis bagi pekerja lokal. Kami melibatkan pengusaha dan pekerja lokal site termasuk mengikuti tender barang dan jasa untuk perusahaan lokal,” katanya.

Bupati Morowali melalui video testimoni menyampaikan apresiasi dan menyambut baik kehadiran PT Vale.

Menurutnya, hilirisasi nikel sangat mendukung untuk kemajuan daerah. Karena akan berdampak pada lapangan pekerjaan dan peningkatan ekonomi.

“Vale ini tidak lambat, tapi datang terakhir sebagai penyempurna investasi. Semoga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. (YAMIN)