PALU – Peraih suara terbanyak Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Tadulako (Untad) periode 2023-2027, Prof. Amar mendorong agar berbagai bentuk polarisasi yang terjadi di dalam kampus, segera dihentikan.

“Jangan lagi ada polarisasi setelah ini karena semua sudah selesai dan hal-hal semacam itu hanya akan merugikan diri sendiri,” kata Wakil Rektor Bidang Pengembangan dan Kerjasama, Untad itu, usai pemungutan suara pemilihan rektor, Rabu (23/11).

Menurutnya, menata institusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan pada masa yang akan datang, lebih bernilai daripada terus-terusan bertahan pada polarisasi yang bersifat negatif.

Oleh karena itu, Prof Amar mengajak agar berbagai pihak secara bersama bahu-membahu membangun kembali citra kampus yang positif kepada publik.

“Mari kita semuanya berjalan dengan irama yang sama tidak ada lagi polarisasi atau semacamnya. Hal itu wajar saja terjadi, akan tetapi cukup sudah setelah ini jangan lagi sampai terjadi,” ajak Prof Amar.

Pihaknya juga mempersilahkan aparat penegak hukum untuk mengambil tindakan atas berbagai perkara yang terjadi di Untad.

“Karena sudah di ranah hukum, biarlah pihak kepolisian maupun kejaksaan menyelesaikannya sesuai prosedur yang berlaku,” jelasnya.

Sebelumnya, rapat senat pemungutan suara Pilrek Untad periode 2023-2027 berakhir dengan kemenangan Prof Amar dengan perolehan 77 suara. Ia mengalahkan dua pesaingnya, yakni Prof. Dr. Muhammad Khairil yang hanya memperoleh 32 suara dan Dr. Lufsyi Mahmudin yang tidak memperoleh suara atau 0.

“Perolehan suara ini merupakan akumulasi dari para anggota senat maupun Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Mudah-mudahan pelantikan akan berjalan lancar pada bulan Maret 2023,” kata Ketua Panitia Pilrek Untad, Adam Malik.

Reporter : Faldi
Editor : Rifay