PALU – Masa pandemi Covid-19, tidak mempengaruhi hasil produksi ikan di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
“Masa pendemi ini tidak banyak berpengaruh pada pelaku usaha perikanan. Pandemi ini yang terganggu manusianya, bukan pada produksi (ikan). Orang bekerja itu tetap sesuai seperti biasanya, baik pelaku budidaya ataupun yang melaut,” ucap Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulteng, Moh. Arif, Senin (23/03).
Hanya saja kata Arif, pada awal-awal pandemi, yang menjadi persoalan adalah, pada pelaku perjalanan yang mendistribusikan hasil produksi. Karena terlalu banyak yang dipersyaratkan oleh pemerintah daerah. Salah satunya adalah penutupan akses jalan masuk dari daerah ke daerah lain, yang otomatis menurunkan grade daripada komoditi di Sulteng.
Arif mencontohkan, diawal-awal pandemi, produksi ikan yang disuplai dari Poso, Ampana atau Donggala yang menuju Kota Palu sangat terkendela, banyaknya pemeriksaan di jalan, yang menyebabkan banyaknya pendistribusi atau penyuplai yang bermalam di jalan. Begitu juga dengan komoditi ikan atau udang yang disuplai ke Makassar.
“Itu yang menyebabkan. Bukan produksinya tapi sistem rantainya menuju pasar itu yang kadang terganggu dengan penutupan-penutupan jalan. Itu semua yang menurunkan gret ikan, karena sampai di pasar es nya sudah tidak baik lagi. Itu waktu awal-awal,” terangnya. (YAMIN)