SIGI – 29 siswa dari Kecamatan Kulawi Selatan dan Pipikoro antusias mengikuti study tour ke Bandar Udara (Bandara) Mutiara Sis Al-Jufri, Bank Indonesia (BI), dan Museum Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Senin (26/06).
Para siswa itu terdiri dari 21 orang dari SDN Moa Kecamatan Kulawi, serta 2 siswa SD BK Mapahi dan 6 siswa Inpres Ntenunu, Kecamatan Pipikoro.
Study tour tersebut diinisiasi Pengajar Muda (PM) Sigi angkatan 23 Indonesia Mengajar Kabupaten Sigi.
Selain mengunjungi 3 destinasi tersebut, mereka juga diajak untuk wisata bencana di Masjid Terapung, dan wisata mangrove di desa Tosale Donggala, serta mengunjungi Rumah Coklat.
Selain para pengajar muda, para siswa didampingi beberapa para guru dan sebagian orang tua siswa, juga Camat Pipikoro, Edwin Bertonimus.
“Saya melihat program ini positif sekali. Dari sisi anak-anak, mental mereka terlatih ketika bertemu dan berkomunikasi dengan orang baru, tadi saya lihat mereka sudah berani, mereka bertanya. Mereka hari ini menjadi bintang, menjadi pusat perhatian. Mereka juga banyak melihat dan mencoba hal-hal baru, mungkin suatu saat mereka akan ke mana-mana, tapi mereka akan ingat pengalaman pertama mereka,” kata Camat Pipikoro, Edwin Bertonimus.
Sebagai pemerintah, lanjut Berto, ia berharap program ini berkelanjutan. Sebagai bentuk dukungannya, pihaknya akan mendorong desa-desa penempatan PM di Pipikoro untuk mendukung pendanaan.
“Kemarin kebetulan saya bertemu dengan para kepala desa saat Festival Lestari, saya ajak buat urunan untuk membantu mereka. Sebagai pemerintah kecamatan, kami akan push desa-desanya melalui dana desa, untuk diadakan lagi tahun-tahun depan,” lanjutnya.
Muhammad Dedi Anggreawan, PM Desa Moa, mengatakan, study tour telah mereka rancang sejak November 2022, dan diikuti bagi siswa kelas VI. Khusus di sekolahnya, para siswanya mulai menabung sejak 7 bulan lalu untuk mengikuti kegiatan ini. Sehingga orang tua tidak terbebani biaya transportasi, konsumsi, dan kaos seragam.
“Awalnya cuma kelas 6 saja yang ikut, ada 10 orang. Tapi saat rapat, ada usulan dari orang tua siswa untuk diikutikan siswa kelas lain, karena kersempatan ini langka. Sehingga terpilihlah 11 anak tambahan lagi dari SDN Moa,” terang Dedi.
Jessica Djiloy, siswa SD Inpres Ntenunu sangat antusias dengan pengalaman pertamanya berkunjung ke banyak tempat. Ia juga senang bertemu dengan guru dan teman-teman siswa dari sekolah lain.
“Di Bandara kami melihat orang chek in, lihat pesawat, lihat mesin x ray, ada pemadam kebakaran khusus bandara. Kalo di museum, lihat peninggalan istana yang dulu-dulu dari Kulawi dan Lore Lindu, Lihat juga baju adat, dan kain-kain khas. Yang paling saya sukai itu peninggalan dari kerajaan kulawi,” kata Jessica.
Reporter : Iker
Editor : Rifay