PALU – PT PLN (Parsero) Area Palu melakukan penanaman 100 pohon ebony, di Taman Hutan Raya (Tahura) Kapopo, Desa Ngatabaru, Kabupaten Sigi, Selasa (26/06).
Penanaman pohon endemik di Sulteng ini merupakan kerjasama PLN Area Palu dengan UPTD Tahura, Dinas Kehutanan Provinsi Sulteng.
Manager PLN Area Palu, Abbas Saleh mengatakan, program penanamam pohon ini sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab PLN terhadap penyelamatan lingkungan dan mencegah efek rumah kaca dan mengurangi global warming.
“Kita ketahui pohon ebony merupakan pohon endemik di Provinsi Sulawesi Tengah yang harus kita lestarikan. Kita menanam ini bukan untuk kita nikmati, tetapi untuk kita wariskan kepada anak cucu kita di kemudian hari,” kata Abbas.
Jangan sampai, kata dia, generasi mendatang hanya mendengar cerita tentang adanya pohon ebony yang memiliki keistimewaan dan langka, namun juga harus bisa menikmati pohon unik itu.
“Apalgi usianya bisa sampai ratusan tahun baru bisa dipanen,” tambahnya.
Dikatakannya, PLN sebagai perusahaan yang bergerak di bidang kelistrikan, juga turut bertanggung jawab terhadap pelestarian lingkungan, terutama melestarikan tanaman endemik yang dimiliki daerah ini.
Sementara itu, Kepala UPTD Tahura, Dinas Kehutanan Provinsi Sulteng, Bambang Agus Setiawan, menyambut baik penanaman pohon eboni yang dilakukan PLN Area Palu.
Menurut Bambang, dibutuhkan kepedulian berbagai pihak, baik dari stakeholder maupun masyarakat untuk menjaga kelangsungan Tahura.
Menurutnya, luas Tahura ini mencapai 7.128 hektar yang membentang dari Layana sampai Ngatabaru. Dari 7.128 hektar itu, 10 ribu hektar di antaranya merupakan kawasan wisata.
“Karena itu kami sangat menyambut baik kepedulian PLN Area Palu untuk menjaga kelangsungan Tahura ini,” kata Bambang.
Bambang menambahkan, selain ebony, Tahura juga memiliki pohon endemik lainnya yang perlu dilestarikan, yakni cendana.
“Tahura ini juga menjadi salah satu obyek wisata yang menyajikan pemandangan indah dan menyehatkan. Sangat cocok untuk wisatawan yang menyukai alam. Karena selain berbagai jenis pohon, di sini juga banyak hewan endemik lainnya seperti burung dan satwa lainnya,” pungksanya. (HAMID)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.