PALU – Wakil Bupati Dongala, Vera Elena Laruni bersama Taufik M. Burhan (Vegata), hadir menjadi salah satu pasangan bakal calon (balon) kepala/wakil kepala daerah pada Pilkada di Kabupaten Donggala, tahun ini.
Meski belum di tahap final, namun tekad keduanya telah ditunjukkan dengan mendaftarkan diri di KPU setempat, Senin (08/01).
Ke KPU, pasangan ini menggandeng partai pengusung, Golkar, PKB, PKP Indonesia, dan Demokrat, dengan perolehan kursi total sebanyak 11, jauh melebihi syarat minimal kursi di parlemen Donggala.
Pasangan ini memiliki komitmen kuat untuk menata pembangunan di segala aspek.
“Untuk saat ini kami belum beberkan secara rinci visi dan misi kami, yang jelas kedepan kami punya konsep bagaimana menata pembangunan di Donggala agar lebih maju lagi. Caranya apa? bersih-bersih. Kami berani bersih-bersih karena Insya Allah kami berdua juga sudah berangkat dari bersih. Jika dipercaya masyarakat dan sudah kehendak Allah SWT, kami berdua akan melaksanakan pemerintahan dengan baik dan pastinya kotoran yang ada akan kami singkirkan,” tegas Taufik M. Burhan di Jalan Setia Budi, Kota Palu.
Dia mengaku, persoalan konsep mereka masih dalam proses ramuan. Hanya saja dirinya memberikan gambaran bahwa salah satu point inti isu trategis yang mereka angkat adalah soal kesejahteraan masyarakat Donggala dan persoalan tata pengelolaan pemerintahan yang sejauh ini dinilai masih carut marut yang berimbas pada masyarakat.
Sementara Balon Bupati, Vera Elena Laruni mengaku, sesungguhnya dirinya sudah memutuskan dengan suaminya untuk tidak lagi menjadi peserta Pilkada Donggala tahun ini. Hanya saja, arus dukungan dari partai pengusung dan masyarakat sangat deras meminta dirinya maju kembali sebagai Calon Bupati diperiode berikutnya.
Selama menjadi Wakil Bupati Donggala, dia mengaku sangat mengetahui apa yang salah pada Donggala, terutama dalam administrasi dan tata pengelolaan keuangan yang sangat tidak baik. Salah satu bukti adalah Donggala tidak mendapatkan WTP.
“Masyarakat pasti menilai ibu Vera pasti terlibat, tapi saya tegaskan saya tidak terlibat dalam hal-hal yang tidak baik, saya berusaha meluruskan tapi kebijakan tidak ada di tangan saya,” bebernya.
Ditambahkannya, menggandeng Taufik bukan hal yang tiba-tiba, tapi sudah ada komunikasi yang intens jauh sebelumnya.
Sosok Taufik dengan basic birokrat, diakui tidak sepopuler tokoh lain, tapi diyakini sangat familiar di tingkatan masyarakat Donggala, karena berdasarkan track record dirinya pernah menjabat ketua PGRI Kabuapeten Donggala, Camat Sindue Tombusabora dan jabatan eselon III lainnya.
Selain mendapat dukungan partai, pasangan ini juga mengklaim sudah mendapat dukungan dari beberapa Ormas besar di daerahnya. Beberapa diantaranya, Himpunan Pemuda Alkhairaat (HPA) Donggala, Front Pembela Islam (FPI) Donggala dan Taspor Macan Putih dengan kekuatan personil kurang lebih 700 orang.
Sementara perwakilan dari PKB dan Partai Demokrat menyatakan siap memenangkan pasangan ini. Mereka mengaku mengusung pasangan Vegata karena memiliki visi dan misi yang sama membangung Donggala.
Hadir dalam pertemuan kemarin Sekretaris DPD Partai Golkar Sulteng, Amran Bakir Na’I dan perwakilan partai pengusung lainnya. (RIFAY/YAMIN)