Petani Lemusa Diperkenalkan Teknologi Atasi Hama Tungro

oleh -
Kepala Loka Penelitian Penyakit Tungro, Kementrian Pertanian, Sumarni Panikkai didampingi kepala DPTPHP Parimo, Hadi Safwan menyerahkan benih pada kepada petani. (FOTO : media.alkhairaat.id/Mawan)

PARIMO – Petani Desa Lemusa, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) diperkenalkan dengan teknologi tahan Tungro, untuk mengantisipasi serangan penyakit Tungro pada tanaman padi.

Berdasarkan penelitian Tungro yaitu Inpari 36 dan 37 yang merupakan varietas baru, sehingga perlu adanya penyebaran luasan teknologi.

Kepala Loka Penelitian Penyakit Tungro, Kementrian Pertanian, Sumarni Panikkai mengatakan, Kegiatan yang dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi dan temu lapang Teknologi Padi Tahan Tungro (TARO) tersebut, dilaksanakan di areal persawahan Desa Lemusa, Kecamatan Parigi Selatan.

“Berdasarkan data Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulteng Kabupaten Parimo merupakan salah satu wilayah endemik Tungro,” ungkapnya saat ditemui, Kamis (28/10).

Ia mengatakan, penyakit Tungro merupakan salah satu penyakit di tanaman padi, seperti virus yang sangat berpengaruh terhadap produktivitas padi. Sebab, mengakibatkan padi menguning dari ujung daun dan tinggi tanaman berkurang. Penyebaran penyakit Tungro dibantu wereng hijau, sehingga penyebarannya begitu cepat.

BACA JUGA :  Polres Morowali Gelar Patroli Gabungan Ops Mantap Praja Tinombala 2024

Mengantisipasi hal itu kata dia, mereka bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Holtikultura Parimo, menggunakan varietas padi, yakni Inpari 36 dan 37 untuk pengendalian penyakit Tungro.

“Untuk pengendaliannya kita harus memberikan beberapa teknologi. Salah satunya menggunakan varietas yang menang sudah diteliti tahan Tungro,” jelasnya.

Menurut dia, varietas Inpari 36 dan 37 tahan penyakit Tungro, bahkan dalam setiap panen satu hektarnya bisa mencapai produksi empat hingga lima ton hasil ubinan. Sehingga, diharapkan dengan teknologi itu bisa mensejahterakan petani.

BACA JUGA :  Partai Golkar Optimis Paslon Gubernur AA-AKA Menang 80 Persen di Banggai

Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Parigi Moutong, Hadi Safwan mengatakan, kualitas beras varietas itu sangat bagus. Varietas ini bisa dikembangkan di Parimo dan luar pulau Sulawesi, yakni Bali hasil panennya bisa mencapai sembilan hektar.

“Berasnya enak. Saya sudah pernah makan di Kecamatan Sidoan. Disana mereka sudah panen,”ungkapnya.

Ia menambahkan, pemerintah daerah selalu berupaya meminimalisir persoalan yang dapat merugikan petani. Sebab, Parimo termasuk endemik Tungro.

Reporter : Mawan
Editor : Yamin