TOUNA – Para petani padi sawah di Desa Mawomba, Kecamatan Tojo Barat, Kabupaten Tojo Unauna, mengeluhkan kelangkaan pupuk yang mereka alami di musim tanam ini. Kondisi ini menyebabkan kesulitan bagi para petani untuk mendapatkan pupuk yang diperlukan untuk padi mereka.
Terkait dengan masalah tersebut, Kepala Bidang Sarana, Prasarana, Penyuluhan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tojo Unauna, Desi Arman Kandupi, menyampaikan bahwa kelangkaan ini merupakan dampak dari pengurangan kuota pupuk subsidi dari pemerintah pusat, khususnya di daerah tersebut.
“Kami sudah mengusulkan kembali untuk pembuatan rencana kebutuhan kelompok untuk pengadaan pupuk tersebut. Kami akan terus berusaha semaksimal mungkin memaksimalkan kuota yang ada ini untuk kebutuhan di tiap-tiap daerah,” kata Desi Arman, ditemui di Kantornya, Selasa (6/8).
Desi Arman, juga menambahkan bahwa dinas sedang melakukan pengecekan langsung melalui penyuluh lapangan ke tingkat petani untuk menginput data kebutuhan pupuk.
“Sekarang memang ada kuota tambahan dari pemerintah pusat untuk Tojo Unauna ini. Bantuan tersebut akan disalurkan melalui kios-kios tani berdasarkan penginputan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), dan saat ini masih dalam tahap penginputan,” jelasnya.
Dalam waktu dekat, Desi Arman berjanji akan ada tindakan dari distributor pupuk untuk menyalurkan bantuan ini.
“Secepatnya akan kami salurkan,” katanya.
Dia juga memastikan bahwa penyaluran pupuk subsidi tidak akan salah sasaran, karena penyuluh di lapangan yang ada di masing-masing desa mengusulkan berdasarkan RDKK.
“Biasanya ada juga petani yang tidak mau mengusulkan, tapi kalau khusus petani sawah, hampir semua kita buatkan RDKK-nya,” terangnya.
Meski begitu, Desi Arman mengakui bahwa pihaknya juga menerima keluhan-keluhan dari petani akibat pengurangan kuota saat penginputan data.
“Kami memahami keluhan petani dan terus berupaya mencari solusi terbaik agar kelangkaan pupuk ini bisa diatasi dengan cepat,” tandasnya.
Reporter : Riadi
Editor : Yamin