Permasalahan Air Semakin Kompleks

oleh -
Kegiatan pembekalan calon anggota TKPSDA wilayah Sungai Palu-Lariang, Selasa (03/04) di salah satu hotel di Kota Palu. (FOTO: IST)

PALU – Dinamika permasalahan air saat ini semakin berkembang dan kompleks sehingga perlu kepekaan dan kepedulian semua unsur untuk mencari solusi penyelesaian masalah.

Hal itu disampaikan Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III Ir Yusuf M Tambing, saat pemilihan dan pembekalan calon anggota Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) wilayah Sungai Palu-Lariang, Selasa (03/04) di salah satu hotel di Kota Palu.

“Terkait hal ini maka perlu konsep pengelolaan sumber daya air secara menyeluruh dan terpadu serta berwawasan lingkungan. Ini harus tetap menjadi prioritas di semua wilayah sungai dengan bercirikan one river one management,” ujarnya.

Ia menjelaskan, one river one management bermakna bahwa satu sungai harus satu pengelolaan, walaupun sungai tersebut menembus administrasi pemerintahan kabupaten/kota maupun provinsi. Pengelolaan sumber daya airnya dari hulu sampai ke muara harus merupakan satu konsep manajemen yang menyeluruh dan terpadu.

BACA JUGA :  Supratman Ajak Masyarakat Dukung Festival Danau Poso

Yusuf mengatakan, pola tersebut merupakan kerangka dasar dalam merencanakan, melaksanakan, mamantau dan mengevaluasi kegiatan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai.

“Untuk bisa diaplikasikan dalam bentuk program dan kegiatan, maka harus disusun rencana pengelolaan sumber daya air pada masing-masing wilayah sungai,” tambahnya.

Menurutnya, penyusunan rencana didasarkan pada alternatif strategi yang tepat dalam pola pengelolaan sumber daya air dan penyusunannya serta harus didasarkan pada konsultasi publik dengan instansi teknis dan masyarakat terkait.

Strategi yang dipilih merupakan hasil dari rekomendasi wadah koordinasi wilayah sungai yaitu Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) masing-masing wilayah sungai, tahapan ini merupakan langkah awal yang memiliki nilai strategis dalam penyusunan rencana pengelolaan sumber daya air.

BACA JUGA :  Komnas HAM: Pembela HAM Bebas dari Tuntutan

“Kesadaran kita sebagai masyarakat sangatlah penting untuk menjaga dan melestarikan sungai yang ada di wilayah kita. Oleh karena itu, melalui wadah TKPSDA Sungai Palu Lariang akan terbentuk pengintegrasian dan penyelarasan kepentingan antar sektor, antar wilayah serta antar pemilik kepentingan dalam pengelolaan sumber daya air,” imbuhnya. (RIFAY)