PALU- Tugas Utama Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengawal umat dan bangsa, keberadaannya tidak bisa dipisahkan dari perjuangan bangsa ini.
“Peran ulama telah mengantarkan perjuangan panjang mencapai Kemerdekaan bangsa Indonesia 17 Agustus 1945. Itulah karya besar ulama untuk bangsa ini,” kata Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan, MUI Provinsi Sulawesi Tengah, Dr. H. Abdul Gafar Mallo saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) MUI Banggai Laut, Selasa (22/9).
Abdul Gafar yang mewakili Ketua MUI Provinsi Sulawesi Tengah yang dihubungi dari Banggai Laut pada MAL Online mengatakan, kemajuan dan kejayaan suatu bangsa berada ditangan dua kelompok manusia, yakni, ulama dan umara. Bila keduanya baik, maka baiklah bangsa ini, dan bila keduanya rusak, maka rusaklah bangsa ini.
Dekan Fakultas Agama Islam (FAI), Universitas Alkhairaat (Unisa) itu menambahkan, MUI sebagai warasatul anbiya, pemberi fatwa atau mufti, diminta atau tidak diminta dan MUI sebagai pembimbing dan pelayan umat.
Selain itu, aspek penting lain yang harus disikapi oleh setiap pengurus atau anggota MUI yakni, bersikap independen terhadap semua golongan, kelompok dan mazhab. Terdepan menghadapi dan menyelesaikan problem keummatan dan kebangsaan serta aktif membangun kemitraan dengan pemerintah dan stakeholder.
Peserta Musda sepakat menetapkan Ketua Umum MUI Balut, H. Ayub Sadaesa, S.Ag, dilanjutkan dengan rapat penyusunan pengurus harian oleh tim formatur bersama ketua terpilih.
Reporter: Iwan Laki
Editor: Nanang