PARIMO – Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan bantuan sosial tunai sembilan bahan pokok (sembako) di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) sudah mencapai 100 persen.
Kepala Seksi Penanganan Fakir Miskin Pesisir Dinas Sosial Parimo, Mashum mengatakan, para penerima manfaat tidak lepas dari pendamping Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan pekerjaan sosial dan PT Pos Indonesia, sehingga realisasi capaian 100 persen.
“Untuk tahap satu di Parimo sudah tuntas pencarian dana bansos,” ungkapnya ditemui Jum’at (14/10).
Ia menjelaskan, Bansos pengalihan subsidi BBM dari pemerintah kepada keluarga penerima manfaat (KPM), setiap tahap senilai Rp 300 ribu, untuk bansos pangan tunai senilai Rp 200 ribu, sementara tahap dua menunggu informasi dari pemerintah pusat.
Kata dia, tahap pertama, kedua bansos itu disalurkan bersamaan senilai Rp500 ribu lewat Kantor Pos, lalu penyaluran selanjutnya belum ada petunjuk Kementerian Sosial (Kemensos) dibayarkan bersamaan atau terpisah.
“Warga meras terbantu dengan kehadiran intervensi pemerintah. Kami juga secara rutin melakukan evaluasi penyaluran bersama institusi terkait,” tutur Mashum.
Menurut dia, kuota penerima bansos pemerintah di Parimo sebanyak 35.842 keluarga sasaran dan yang terbayarkan 35.196 KPM.
Ia menambahkan, 646 keluarga sasaran tersisa dinyatakan gagal bayar dipengaruhi sejumlah faktor diantaranya pindah daerah, meninggal dunia, dan terjadi anomali data atau nomor induk kependudukan (NIK) tidak valid.
“Dana gagal bayar dikembalikan ke kas negara. Hari ini batas penyaluran tahap pertama,” pungkasnya.
Reporter : Mawan
Editor : Yamin