PALU – Puluhan pendakwah di Kota Palu mengikuti vaksinasi yang dilaksanakan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tengah, Rabu (30/3).
BIN Daerah Sulteng dan MUI juga menggadeng komunitas kajian Islam Majlas Cendana dalam menperluas cakupan vaksinasi tersebut.
Hingga Rabu siang, sedikitnya lebih 100 pendakwa dan masyarakat mengikuti vaksinasi di gerai BIN dan MUI Sulteng.
Terpantau beberapa tokoh MUI Sulteng yang mengikuti vaksinasi, di antaranya Wakil Ketua Umum yang juga Rektor UIN Datokarama Palu Prof. Dr. Sagaf Pettalongi, M.Pd dan Ketua Komisi Fatwa KH Abdullah Nur serta Sekretaris Umum Dr. Sofyan Bachmid.
Kepala BIN Daerah Sulteng, Brigjen TNI Andi Chandra As’aduddin, mengatakan, sasaran utama vaksinasi adalah para ulama dan ustadz yang aktivitasnya meningkat saat Ramadhan.
“Dengan imun yang kuat, potensi ulama dan ustadz terpapar covid menjadi kecil sehingga dapat melayani ummat selama Ramadhan,” katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi Fatwa MUI Sulteng, KH Abdullah Nur, menegaskan, vaksinasi di Bulan Ramadhan tidak membatalkan puasa. Alasannya, vaksinasi merupakan suntikan dan tidak mengenyangkan dan dimasukkan bukan melalui mulut.
“Vaksinasi juga merupakan ikthtiar manusia untuk mengakhiri pandemi Covid 19,” katanya.
Sekretaris MUI Sulteng, Dr Sofyan Bachmid mengapresiasi inisiatif BIN Daerah Sulteng yang mengajak MUI melaksanakan vaksin dengan sasaran utama ulama dan ustad.
“Rekan-rekan MUI sangat antusias mengikuti vaksin. Bahkan banyak yang membawa istri dan anak untuk divaksin,” singkatnya. *