PALU – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu, melaksanakan pertemuan koordinasi bersama Wali Kota Palu dalam rangka membahas rencana kerja padat karya.
Sekretaris DLH Kota Palu, Ibnu Mundzir, Selasa (06/08), mengatakan, rapat tersebut menjadi penting sebab berdasarkan hasil telaah kunjungan dari wali kota di pagi hari, yang berasngkutan menemukan beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti.
“Dalam hal ini wali kota menyebut sebagai urban akupuntur. Itu metode yang menemukan masalah langsung pada titiknya Karena itulah potensi yang dimiliki Kota Palu, yaitu padat karyalah yang dimanfaatkan untuk menemukan dan menangani permasalah ysng paling dekat,” ujar Ibnu.
Ibnu menambahkan, Wali Kota Palu mengarahkan untuk tahap awal, padat karya berkoordinasi dengan pemerintah setempat, mulai camat, lurah, dan RT/RW. Dalam hal ini padat karya berperan sebagai ujung tombak dalam penyelesaian masalah secara terprogram dan terukur.
“Terprogram yang dimaksud adalah waktunya. Sedangkan terukur dalam hal kualitas dan kuantitas pada pelaksanaan pekerjaan,” jelasnya.
Menurutnya, keberadaan padat karya sebenarnya sebagai stimulan dengan harapan para RT/RW setelah memperoleh manfaat dari kebersihan, keindahan dan ketertiban, kemudian bisa meneruskan.
“Sehingga targetnya dalam kurun waktu dua bulan, hampir seluruh permasalahan kebersihan itu tuntas di 46 kelurahan,” tutupnya.
Reporter : Hamid
Editor “: Rifay