PARIMO – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah tahun 2023, memprioritaskan salah satu program berbasis lingkungan.
“Salah satu program prioritas itu yakni, Parimo hijau sebagaimana vis-misi bupati dan wakil bupati,” ungkap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Parigi Moutong, Irwan dihubungi, Ahad (16/10).
Ia menjelaskan, Program tersebut dituangkan dalam Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dilaksanakan selama lima tahun, dimana perencanaan pembangunan merupakan konsep yang dituangkan ke dalam program-program prioritas untuk mencapai suatu tujuan pembangunan diharapkan.
Sebab, Parimo hijau salah satu pendekatan pembangunan berkelanjutan guna meminimalisir dampak bencana alam, sehingga program yang sedang disusun akan diimplementasikan sesuai dengan visi dan misi kepala daerah.
“Parimo salah satu daerah di Sulteng rawan terhadap bencana alam, karena geografisnya memiliki banyak anak sungai dan lereng, sehingga model pembangunan perlu diatur secara spesifik,” jelasnya.
Guna mendukung langkah pembangunan daerah, pemerintah setempat menggandeng lembaga swadaya masyarakat (LSM) Yayasan Sikola Mombine untuk mewujudkan penataan lingkungan hidup yang mandiri dan berkeseauaian dengan karateristik daerah setempat.
Apabila Pemkab Parimo mampu mengimplementasikan pembangunan berwawasan lingkungan yang mengakomodasi berbagai kepentingan publik dari sektor ekonomi, sosial, pendidikan dan pendidikan serta kesejahteraan masyarakat, pemerintah pusat menjanjikan dana insentif daerah (DID) sebagai bentuk apresiasi.
“Program ini bagian dari mitigasi, bagaimana kita membangun daerah secara bijak dengan memperhatikan berbagai aspek kebutuhan publik, supaya daerah ini tanggung terhadap ancaman bencana alam,” tutur Irwan.
Ia menambahkan, konsep Parimo hijau sebagai upaya pemerintah menjaga kelangsungan sektor-sektor pendukung pembangunan daerah, termasuk ekonomi hijau untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat.
“Kearifan lokal menjadi penengah terhadap pemanfaatan sumber daya alam untuk kepentingan kemajuan daerah supaya tercipta keseimbangan, maka korelasi manusi dan alam satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan saling membutuhkan dalam kehidupan,” pungkasnya.
Reporter: Mawan
Editor : Yamin