PALU- Dukungan terhadap Pendiri Alkhairaat, Habib Sayyid Idrus bin Salim Aljufri (SIS Aljufri), untuk dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional terus mengalir dari berbagai kalangan, tidak terkecuali dari agama Kristen.
Dukungan untuk Guru Tua menjadi pahlawan nasional itu datang dari Pemimpin Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI), Jemaat Bethesda Keluarga Ilahi, Pendeta Dr Jefit Sumampouw.
Ketua Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Kota Palu itu menilai, SIS Aljufri atau Guru Tua layak dianugerahi pahlawan nasional oleh pemerintah republik Indonesia atas jasa-jasanya dalam bidang pendidikan.
Pendeta Jefit yang bersebelahan rumah dengan mendiang pendeta P.K Entoh, satu-satunya guru beragama Kristen yang diminta secara khusus oleh Guru Tua untuk mengajar pelajaran aljabar atau matematika di sekolah Alkhairaat waktu itu.
Pendeta Jefit juga mendengar cerita itu dan mengaku kagum dengan kepribadian Guru Tua yang sangat moderat dan menjunjung tinggi toleransi antar ummat beragama, serta sangat menghormati sesama tanpa melihat suku dan agamanya.
Ketua Program Studi Magister Teologi Sekolah Tinggi Alkitab (STA) Jember itu menilai, apa yang telah diperjuangkan oleh SIS Aljufri tidak semata untuk agama Islam saja, melainkan semua suku dan agama.
“Dari cerita yang saya dapatkan, SIS Aljufri sejak awal telah menanamkan moderasi beragama, hal itu dibuktikan adanya guru dan murid beragama Kristen yang mengajar dan belajar di sekolah Alkhairaat,” katanya, pada media ini, Senin, (24/1)
Menurut Wakil Ketua Komisioner Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Tengah itu, di Sulawesi Tengah bahkan di Indonesia tidak ada yang tidak mengenal nama SIS Aljufri. Nama besarnya telah diabadikan oleh pemerintah sebagai nama airport atau bandara Mutiara SIS Aljufri. Jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak memberikan anugerah pahlawan nasional kepada Guru Tua.
“Kami atas Pemimpin Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI), Jemaat Bethesda Keluarga Ilahi, Pendeta Dr Jefit Sumampouw, mendukung SIS Aljufri sekaligus merekomendasikan Guru Tua sebagai pahlawan nasional,” pungkasnya.
Reporter: Iwan/Editor: Nanang
