MOROWALI – Telah terjadi kasus perkelahian  Karyawan PT. Cahaya Pertiwi Indonedia (CPI) salah satu sub kontraktor  di perusahaan tambang PT. Boushua Taman Invesment Indonesia Group (BTIIG) yang beroperasi di Desa Topogaro, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali sehingga menyebabkan salah satu korban Hamsin meninggal dunia.

Kapolres Morowali AKBP Suprianto membenarkan hal itu, dan menyampaikan peristiwa tersebut adalah murni kasus kriminal.

“Bahwa benar telah terjadi tindak pidana pembunuhan tadi malam sekitar jam 22.00. Korban meninggal dunia atas nama Hamsin, informasi tersebut kita dapatkan dari karyawan yang bekerja dilokasi PT CPI,  dan PT CPI adalah sup kontraktor dari PT.BTIIG tersebut,” kata Kapolres Morowali, AKBP. Suprianto, di Ruang kerjanya, Jum’at (06/01).

Menurut Suprianto, awalnya pada pukul 21.30 Wita ada dua saksi yaitu Adikin, Soni, Rian , Adrian dan Nipan itu berada di Kantor PT.CPI. Kemudian mereka mendengar seperti ada suara pintu yang ditabrak dan  ada suara teriakan nama Saleh terdengar sayup- sayup. Selajutnya  Asikin dan temanya keluar dari Kantor PT.CPI untuk mengetahui apa yang sedang terjadi. Sampai di luar didapatkan korban Hamsin sudah tergeletak di lantai depan Kantor PT.CPI dengan posisi badan menghadap ke atas.

“Kemudian tanganya terlipat kebelakang dan badannya diangkat oleh Asikin serta  Soni yang selanjutnya dibawa ke Puskesmas Wosu dan di Puskesmas dinyatakan meninggal dunia,” ujarnya.

Dijelaskan Suprianto, tanda- tanda yang ditemukan pada tubuh korban akibat benda tumpul yaitu ada yang lecet di dahi, kemudian ada juga bekas senjata tajam dibagian punggung dan robek pumbuluh darah, sehingga terjadilah pendarahan yang diperkirakan mengakibatkan korban meninggal dunia.

Ditambahkan Suprianto, pada saksi lain menyebut sebelum kejadian, ada orang tak dikenal saling kejar. Saksi hanya menyebutkan ciri-ciri orangtak dikenal itu. Selajutnya pihak kepolisian mencari informasi, kemudian didapatkan identitas yang diduga sebagai pelaku yakni inisial R dan S.

”Pada pagi hari kita melakukan penyelidikan di tempat tinggal atau tempat kos pelaku dan diduga pelaku tidak ada di tempat. Kemudian kita mencari informasi dan yang bersangkutan melarikan diri ke arah Kabupaten Morowali Utara, kita melakukan pengejaran kesana dan tadi pagi sekitar pukul 10.00 Wita salah satu pelaku berinisial R sudah kita tangkap di daerah Poranda, Kabupaten Morowali Utara,” ungkapnya.

Lebih jauh Suprianto mengatakan, kemudian untuk pelaku yang satunya yang berinisial S masih dilakukan pengejaran.

“Untuk itu kami mengimbau kepada masyarakat bahwa isu di Desa Ambunu terjadi kekacuan terjadi  razia oleh warga Ambunu, saya pastikan tidak ada. Bahwa di Ambunu situasi aman terkedali dan kami langsung ketemu dengan keluarga yang dihadiri Pak Camat, Kapolsek dan Kades. Kita juga sudah memberikan  pemahaman bahwa kasus ini kriminal  murni , tidak ada kaitanya dengan perusahaan, suku dan agama dana lain- lain,” jelasnya.

Suprianto mengimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu terpancing dengam isu – isu yang menyebar. Karena pihak kepolisian sudah memastikan dil apangan bahwa situasi aman terkendali dan masyarakat ataupun pihak keluarga sudah mempercayakan kepada pihak Kepolisian untuk penanganan kasus ini.

“Kemudian dengan pihak Perusahaan saya juga sudah ketemu dengan pimpinanya, dan pihak perusahaan ikut berduka atas kejadian ini serta dan akan memberikan santunan kepada keluarga korban , karena korban adalah karyawan dari Perusahaan  tersebut,” tutup Suprianto.

Reporter : Harits
Editor : Yamin